Sukses

27-7-1996: Bom Meledak di Ajang Konser Olimpiade Atlanta AS

Liputan6.com, Atlanta - Sebuah bom meledak di konser yang penuh sesak di Atlanta Amerika Serikat (AS). Insiden tersebut berlangsung ketika kota itu sedang jadi tuan rumah olimpiade musim panas 1996.

Kejadian ini menyebabkan dua orang tewas. Sementara, 111 lainnya menderita luka-luka.

Insiden berlangsung pada 01.25 lewat tengah malam di Centennial Olympic Park.

Tempat tersebut merupakan area baru yang disulap pemerintah kota Atlanta dari pemukiman kumuh dan bekas gudang jadi salah satu pusat hiburan saat olimpiade berlangsung.

Ketika insiden berlangsung ada kurang lebih 100 ribu orang di tempat tersebut. Mereka tengah mendengar musik atau membeli suvenir.

Bom tersebut pun meledak sesaat usai band Jack Mack and The Heart Attack selesai manggung.

Setelah ledakan, polisi langsung mengerubungi area. Dari penyidikan sementara, bom tersebut ditanam di dekat menara.

Kepolisian setempat mengatakan, beberapa menit sebelum kejadian, mereka menerima telepon yang memperingatkan adanya bom.

Namun, evakuasi yang mereka lakukan terlambat. Belum sempat pengumuman disampaikan, bom tersebut meledak.

Kejadian ini membuat Presiden AS Bill Clinton marah besar. Ia menegaskan, negaranya tak pernah takut menghadapi aksi teror.

"Aksi teror keji seperti ini jelas ditujukan pada semangat demokrasi kami," ucap Clinton seperti dikutip BBC History.

"Kami tidak akan biarkan serangan ini menghentikan kami maju. Kami tak mau teror menang, ini bukan cara Amerika," tegas dia.

Setelah penyelidikan mendalam dilakukan, pelaku aksi diketahui merupakan warga asli AS bernama Eric Rudolph.

Dalam kesaksiannya, Rudolph mengakui tujuannya melakukan pengeboman adalah bentuk perlawanan terhadap aborsi dan kaum homoseksual.

Kejadian lain yang berlangsung di tanggal yang sama adalah pada 2015, setidaknya tujuh orang tewas dan lainnya terluka setelah pria bersenjata menyerang pos polisi di Punjab, India.

Sementara pada 1981, penculikan seorang bocah bernama Adam Walsh menjadi salah satu kasus yang paling disorot di AS.

Simak video berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.