Sukses

AS Letuskan Tembakan Peringatan untuk Kapal Iran di Teluk Persia

Angkatan Laut Amerika Serikat memberikan tembakan peringatan kepada kapal patroli bersenjata AL Korps Garda Revolusi Iran di Teluk Persia.

Liputan6.com, Washington, DC - Angkatan Laut Amerika Serikat meletuskan tembakan peringatan ke arah perahu patroli bersenjata AL Korps Garda Revolusi Iran di Teluk Persia utara. Kabar itu disampaikan oleh dua atase pertahanan AS.

Saat peristiwa, perahu patroli Iran tersebut hanya berjarak sekitar 137 meter dari kapal AL AS USS Thunderbolt, yang juga tengah berlayar bersama USS Vella Gulf dan dua kapal US Coast Guard (korps penjaga pantai AS). Demikian seperti yang dilansir dari CNN, Rabu (26/7/2017).

USS Thunderbolt merupakan kapal jenis Cyclone-class patrol sepanjang 52 meter yang dipersenjatai dengan dua senapan mesin Mk-38 kaliber 25 mm, dua 50-cal machine guns, dan dua pelontar granat otomatis.

Khawatir terjadi tabrakan antara kapal kedua negara dan menilai tindakan itu sebagai langkah provokatif, armada AS membuka komunikasi kepada perahu patroli Iran tersebut, dengan melakukan sambungan radio, menembakkan suar, dan lima kali tiupan peluit kapal.

Menurut klaim AS, tindakan tersebut merupakan sinyal komunikasi darurat yang lazim dilakukan oleh komunitas pelayaran internasional.

Kapal AS tidak menerima respons dari perahu Iran. Ketika potensi tabrakan semakin besar, kapal AS kemudian melepas sejumlah tembakan peringatan yang mengarah ke air laut dekat dengan kapal patroli Iran, jelas seorang atase pertahanan AS.

Setelah tembakan peringatan, perahu patroli Iran menghentikan tindakan provokatifnya dan perlahan menjaga jarak dari kapal armada AS. Kemudian, sekitar satu jam, perahu Iran tersebut tetap berlayar di area perlintasan pelayaran armada AS.

Sementara itu, menurut versi Iran seperti yang dirilis oleh media pemerintah IRNA, perahu patroli tersebut "berusaha dan berhasil mencegat kapal AS yang berusaha mendekat kepada kapal AL Iran yang tengah berlayar di Teluk Persia".

Rilis tersebut juga menyatakan bahwa "kapal perang AS berusaha mengintimidasi dan menakuti-nakuti kapal Iran dengan melepas tembakan".

Peristiwa itu bukan kali pertama bagi AL kedua negara, yang kerap terlibat tensi tegang kala berlayar di kawasan Teluk Persia.

Pada 13 Juni lalu, militer Iran dituding melakukan tindakan yang dianggap mengonfrontasi helikopter tempur Amerika Serikat dari kesatuan Marine Corps di Selat Hormuz, Teluk Persia.

Kejadian Juni lalu terjadi ketika sebuah kapal Angkatan Laut (AL) Iran saling berhadap-hadapan dengan tiga kapal AL AS di Selat Hormuz, dekat Teluk Persia dan Teluk Oman.

"Kapal Iran mengarahkan sinar lasernya ke USS Bataan, menyorot bagian depan dan belakang kapal berulang kali. Saat itu, kapal Iran hanya berjarak sekitar 731 meter dengan USS Bataan," kata Letnan Kolonel AL AS Bill Urban, juru bicara US Naval Forces Central Command, seperti yang dikutip oleh The Washington Post.

US Naval Forces Central Command merupakan komando AL AS yang memantau operasi militer kemaritiman di wilayah Teluk. Mereka menilai bahwa tindakan yang dilakukan kapal Iran sebagai aksi berbahaya dan tidak profesional.

"Menyinari helikopter dengan sinar laser pada malam hari adalah tindakan yang berbahaya, mampu mengancam bahaya navigasi dan mengganggu penglihatan awak pilot," tambah Letkol Urban.

Konfrontasi serupa sempat terjadi Maret 2017 lalu. Peristiwa itu dialami oleh USNS Invincible saat berpapasan dengan kapal Korps Garda Revolusi Iran yang kemudian memotong jalur lintasan kapal AS tersebut.

Pada Januari 2017 lalu, konfrontasi yang lebih tegang sempat terjadi. Kali itu dialami oleh USS Mahan di Selat Hormuz yang menembakkan sejumlah tembakan peringatan menggunakan senapan mesin kaliber 50 ke arah kapal Korps Garda Revolusi Iran.

Menurut penilaian USS Mahan, kapal Iran tersebut melakukan tindakan mengonfrontasi yang mengganggu keselamatan armada laut AS tersebut.

Sejumlah insiden itu menambah daftar interaksi tegang antara AL AS dan AL Iran di perairan Teluk Persia.

Menurut Kolonel AL Jeff Davis dari Kementerian Pertahanan AL, sejak 2015, interaksi dengan tendensi konfrontasi antara militer kedua negara telah terjadi 58 kali.

Saksikan juga video berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.