Sukses

Top 3: Sejumlah Alasan Picu 4 Negara Ini Dihapus dari Peta Dunia

Kasus negara hilang dari peta bukan baru. Kejadian ini pernah beberapa kali terjadi dalam sejarah peradaban dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kenyataan hilangnya 4 negara besar di dunia menjadi pusat perhatian pembaca Liputan6.com pada Senin (24/7/2017) pagi. Ada beberapa alasan di balik raibnya negara-negara tersebut dari peta dunia.

Kemudian, peningkatan ketegangan di kawasan Timur Tengah terkait rangkaian peristiwa di Masjid Al Aqsa juga menyedot perhatian pembaca, mulai dari pemasangan alat deteksi logam hingga jatuhnya korban jiwa.

Reaksi 8 negara terkait krisis terbaru antara Israel-Palestina tersebut juga menjadi perhatian para pembaca, termasuk reaksi dari Indonesia.

Berikut Top 3 Global selengkapnya:

1. 4 Negara Besar yang Dihapus dari Peta Dunia

Forum Liputan6

Sebanyak 6 negara diprediksi akan hilang dari peta pada 2115. Penyebabnya beraneka ragam, mulai dari pemanasan global, hingga konflik geopolitik.

Negara yang masuk prediksi termasuk Kiribati yang merupakan surga bagi pecinta iklim tropis yang kaya sinar matahari.

Terus naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global menjadi pusat kekhawatiran. Untuk mencegah situasi terburuk ini, Kiribati sudah membeli tanah seluas lebih dari 5.000 hektar di Fiji yang kelak akan menjadi lokasi pengungsian mereka jika negara itu tenggelam.

Selanjutnya...

2. Israel-Palestina Memanas, 7 Orang Tewas dalam Dua Hari Terakhir

Bentrok antara pasukan keamanan Israel dan warga Palestina pada Jumat 21 Juli dipicu pemasangan metal detector di komplek situs suci yang didalamnya termasuk Masjid Al Aqsa  (AP Photo/Mahmoud Illean)

Israel telah mengirimkan pasukan tambahan ke Tepi Barat dan pihak kepolisian negara itu berusaha menghentikan kerumunan warga Palestina yang melempari mereka dengan batu di Yerusalem. Sementara itu, memanasnya situasi antara dua negara memicu kekhawatiran internasional.

Seperti dikutip dari abc.net.au pada Minggu 23 Juli 2017 Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan satu orang warganya terbunuh dalam bentrokan terpisah. Korban tewas dalam dua hari terakhir menjadi tujuh orang.

Pada Jumat 21 Juli waktu setempat, tiga warga Israel ditikam hingga tewas saat makan malam di sebuah pemukiman di Tepi Barat. Sementara beberapa jam sebelumnya, tiga warga Palestina dilaporkan meninggal saat bentrok dengan pasukan keamanan Israel di luar kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

Selanjutnya...

3. Ini Reaksi 8 Negara atas Aksi Kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa

Ratusan ribu umat Muslim Palestina menjalankan ibadah salat di Masjid Al-Aqsa  (AFP)

Tensi antara Palestina dan Israel yang disebabkan oleh rangkaian peristiwa di Masjid Al Aqsa, memicu perhatian sejumlah pemerintah dunia. Mereka meminta agar kedua negara yang terlibat ketegangan, untuk mampu secara pro-aktif menenangkan dan merestorasi situasi.

Rangkaian peristiwa Masjid Al Aqsa diawali ketika pemerintah Israel diketahui memasang metal detector dan pintu putar di depan Masjid Al Aqsa, Yerusalem.

Tindakan itu dilakukan usai insiden berdarah pada Jumat, 14 Juli 2017. Awalnya, Israel menuduh pemuda Palestina membunuh tiga polisi yang sedang berjaga di dekat masjid. Karena tuduhan tersebut, pengetatan keamanan dilakukan di kawasan Masjid Al Aqsa.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini