Sukses

Iran Tangkap Kapal Nelayan Arab Saudi

Liputan6.com, Teheran - Pasukan Pengawal Revolusi Iran menahan sebuah kapal nelayan Arab Saudi berikut dengan awaknya. Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antar kedua negara.

Seperti Liputan6.com kutip dari Independent pada Minggu (23/7/2017) kantor berita IRNA melansir pernyataan Juru Bicara Departemen Perikanan Provinsi Bushehr, Ardeshir Yarahmadi, lima awak kapal berkebangsaan India ditahan pada hari Jumat setelah mereka mencoba menyeberang ke wilayah perairan Irak di teluk.

Menurut Yarahmadi, ini adalah kali kedua dalam satu bulan terakhir kapal Saudi berikut awaknya ditahan.

Hubungan antara Iran dan Arab Saudi jatuh dalam titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. Masing-masing menuding pihak lain menumbangkan keamanan regional dan mendukung pihak-pihak yang berlawanan dalam konflik di Suriah, Irak, dan Yaman.

Riyadh, bersama dengan sejumlah negara Arab lain telah memutus hubungan Qatar. Tindakan ini dipicu dukungan Doha terhadap Iran.

Sementara, di lain sisi Iran menuding Saudi dalang di balik serangan kembar mematikan yang terjadi pada 7 Juni di Teheran. Kelompok teroris ISIS sempat mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan 18 orang dan melukai 40 lainnya itu. Namun, Riyadh sendiri telah membantah tuduhan tersebut.

Bulan lalu media Iran melaporkan, pasukan penjaga perbatasan Saudi melepaskan tembakan ke kapal nelayan Iran. Setidaknya satu nelayan terbunuh dalam peristiwa itu, sementara tiga lainnya ditangkap.

Iran telah menyerukan pembebasan ketiga nelayan tersebut. Menurut negara itu, para nelayan memiliki dokumen lengkap namun tiba-tiba hilang.

Pernyataan lain diungkapkan pihak Saudi. Mereka mengatakan mencegat kapal tersebut di perairan Saudi pada 16 Juni dan tiga pasukan Pengawal Revolusi Iran ditangkap.

Saudi menjelaskan bahwa kapal yang ditangkap tersebut membawa bahan peledak yang dimaksudkan untuk melakukan "tindakan teroris" di perairan teritorial Saudi. Tudingan ini pun dibantah Negeri Para Mullah.

 

Simak video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.