Sukses

Eks Pejabat Gedung Putih Dituduh Mencuri Kulkas

Liputan6.com, Washington, DC - Sean Spicer, mantan sekretaris pers Gedung Putih yang belum lama ini mengundurkan diri, dituduh mencuri sebuah kulkas mini milik seorang staf junior. Pria berusia 45 tahun itu disebut-sebut melakukan aksinya kurang dari satu bulan setelah ia menjabat.

Seperti dikutip dari Daily Mail pada Minggu (23/7/2017) Spicer dikabarkan mengutus seorang ajudan ke Eisenhower Executive Office Building untuk 'mencari' kulkas mini agar ia dapat menyimpan makanan dan minumannya.

Ajudan itu akhirnya menemukan sebuah kulkas mini di sebuah ruangan yang dihuni para staf junior. Lemari pendingin itu sendiri dimanfaatkan bersama dan dipenuhi makanan beku merek Lean Cuisine.

"Pak Spicer menginginkan kulkas Anda," ujar sang ajudan di hadapan para staf junior.

Namun, permintaan tersebut ditolak oleh mereka. Sekitar pukul 20.00, seseorang menyaksikan Spicer mencuri kulkas mini tersebut dan membawanya ke kantornya yang berada di Sayap Barat Gedung Putih.

Hingga kini, Spicer belum memberikan komentar atas tuduhan pencurian kulkas ini. Melansir Independent, kabar ini pun sontak memicu cibiran di media sosial.

Ican Crouch, seorang penulis di The New Yorker melalui media sosial Twitter menuliskan, "Semuanya masuk akal sekarang. Spicer takut berhenti terlalu lama karena dia tahu kasus kulkas mini akan segera beredar".

Adapun penulis lainnya, Ivan Hernandez menuliskan, "Saya akan membayar satu juta dolar untuk rekaman Sean Spicer mencuri lemari es di tengah kegelapan".

Bukan kali ini saja Spicer menjadi sorotan. Sepanjang enam bulan berada di Gedung Putih, ia kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial, salah satunya mengklaim sejumlah wartawan mengajukan pernyataan tajam agar dapat menjadi "bintang Youtube".

Keputusan Spicer untuk mengundurkan diri diduga kuat dipicu oleh pengangkatan Anthony Scaramucci sebagai direktur komunikasi baru Gedung Putih.

Scaramucci merupakan pendiri perusahaan investasi dan pendonor Partai Republik yang kerap muncul di televisi untuk membela Trump saat pria itu masih menjadi kandidat presiden.

 

Simak pula video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.