Sukses

Pembangkit Nuklir Dipantau Pasca-Gempa 5,8 SR di Honshu Jepang

Gempa Jepang di Honshu yang melanda pukul 09.11 terjadi pada kedalaman 33 km.

Liputan6.com, Tokyo - Gempa berkekuatan 5,8 skala Richter (SR) mengguncang timur laut Tokyo, tepatnya di pulau utama Jepang Honshu, pada Kamis 20 Juli 2017 waktu setempat. Demikian dilaporkan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) dan Badan Survey Geologi AS (USGS).

Gempa Jepang yang melanda pukul 09.11 itu terjadi pada kedalaman 33 km sekitar 79 km timur laut Iwaki di Honshu. Sejauh ini tak ada peringatan potensi tsunami yang dikeluarkan oleh PTWC yang berbasis di Hawaii.

Badan Meteorologi Jepang juga mengatakan tidak ada risiko tsunami akibat gempa tersebut.

"Kami belum menemukan adanya masalah (baru) sejauh ini di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi," kata salah satu operator yang menjadi seorang juru bicara Tokyo Electric Power Co, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (20/7/2017).

Sebelumnya, gempa berkekuatan 9 SR pernah mengguncang pada Maret 2011 dan memicu tsunami besar. Selain itu lindu juga mempengaruhi pembangkit listrik dan memicu kecelakaan atom terburuk di dunia sejak Chernobyl pada 1986.

Tokyo Electric kemudian bekerja untuk membersihkan dan membongkar reaktor. Proses tersebut diperkirakan akan memakan waktu setidaknya empat dekade.

Polisi Fukushima juga mengatakan tidak ada laporan kerusakan atau cedera.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.