Sukses

Takut Kecoak hingga Anjing, 5 Diktator Ini Ternyata Punya Fobia

Belum banyak yang tahu mungkin, diktator kejam sekelas Adolf Hitler takut dengan dokter gigi!

Liputan6.com, Jakarta - Ketakutan merupakan emosi dasar yang dirasakan seluruh manusia. Tak terkecuali sejumlah penguasa di masa lalu. Beberapa di antaranya diketahui memiliki ketakutan aneh dan spesifik, yang bertentangan dengan citra mereka sebagai sosok "kuat".

Mulai dari pemimpin Nazi Adolf Hitler hingga Kaisar Mongolia Genghis Khan, inilah sejumlah penguasa yang diketahui memiliki ketakutan terhadap sejumlah hal seperti Liputan6.com kutip dari laman Listverse pada Senin (10/7/2017):

1. Adolf Hitler

Sosok Adolf Hitler identik dengan pribadi yang kejam. Ambisinya untuk menguasai dunia menewaskan jutaan orang. Namun, siapa sangka sang diktator yang meninggal pada usia 56 tahun tersebut memiliki fobia terhadap dokter gigi!

Pada tahun 2009, Menevse Deprem-Hennen merilis sebuah buku berjudul Dentist of the Devil. Buku tersebut mengulas tentang karier Dr. Hugo Blaschke, wakil kepala ahli bedah ortodentis pasukan elite SS yang bertugas sebagai dokter gigi Hitler selama nyaris 20 tahun.

Deprem-Hennen juga menemukan sejumlah dokumen yang berhasil dicuri oleh seorang dokter gigi Yahudi Fedor Bruck.

Selama perang dokumen-dokumen itu disembunyikan di Berlin, sebelum akhirnya ditemukan oleh Soviet yang sangat tertarik untuk mempelajari catatan gigi Hitler.

Sang Fuhrer diketahui menderita berbagai masalah kesehatan mulut. Bukan hanya karena ia takut dengan dokter gigi, namun juga karena kegemarannya pada makanan manis.

Blaschke mencatat bahwa Hitler kerap mengeluhkan rasa sakit dan "bau mulut, gigi kuning, abses, serta penyakit gusi".

Beberapa orang menilai bahwa kesehatan mulut Hitler yang buruk kemungkinan telah memicu kecemasannya dan menurunnya kondisi kesehatannya secara menyeluruh menjelang akhir perang.

Petinggi Nazi lainnya yang juga takut dengan dokter gigi adalah Hermann Goring, kepala Angkatan Udara Jerman. Menurut Blaschke, Goring yang harus dipasangi gigi palsu bahkan sampai menangis sebelum akhirnya ia duduk di kursi pasien.

 

Simak video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Moammar Khadafi

Mantan diktator Libya Muammar Khadafi menderita fobia eksentrik terhadap ketinggian dan penerbangan dalam jangka waktu lama di atas perairan terbuka.

Menurut informasi yang dirilis WikiLeaks, sang diktator kelahiran 7 Juni 1942 tersebut tidak dapat terbang di atas perairan terbuka selama lebih dari delapan jam. Situasi ini menyebabkan stafnya pusing bukan kepalang karena mereka harus mengatur rute alternatif.

Libyan leader Moamer Kadhafi delivers a speech during a meeting with 700 women from the business, political and cultural spheres on June 12, 2009 in Rome. AFP PHOTO / CHRISTOPHE SIMON

Tak jarang, mereka harus mengatur waktu istirahat demi "menenangkan" Khadafi semisal rombongan akan berhenti di Portugal dalam perjalanan menuju Amerika Serikat atau merencanakan singgah di Newfoundland saat kembali ke Libya usai melawat ke Venezuela.

Tak sampai disitu saja, keunikan yang melekat pada sosok Khadafi. Menurut Duta Besar AS untuk Libya Gene A. Cretz, penguasa Libya yang tutup usia pada 20 Oktober 2011 itu tidak dapat menaiki lebih dari 35 anak tangga dan ia juga harus menempati lantai pertama pada setiap bangunan yang disewa untuknya.

3 dari 5 halaman

3. Pyotr I

Tsar progresif Rusia, Pyotr I, dikabarkan fobia terhadap kecoak. Ia dikabarkan akan melarikan diri dari jika bertemu dengan serangga yang satu itu. Saat keliling ke wilayah pedesaan, Pyotr I akan memastikan bahwa rumah-rumah yang akan dimasukinya bebas kecoak.

Suatu kali, ketika berkunjung ke sebuah rumah kayu milik seorang pegawai, tsar yang baru saja duduk untuk makan malam bertanya pada sang tuan rumah apakah di sana ada kecoak.

"Tak terlalu banyak," jawab pemilik rumah.

Menurut anekdot yang beredar, tsar seketika menoleh ke dinding yang berada tepat di sebelah wajahnya dan menemukan kecoak di sana. Ia lantas bangkit dari duduknya, meninju pemilik rumah, dan memutuskan pergi.

Pyotr I juga dikabarkan memiliki fobia ringan terhadap ruang terbuka, tidak suka dengan ruangan luas, dan langit-langit yang tinggi. Ia akan menghindari tinggal di bangunan yang besar saat bepergian ke luar negeri.

Namun, jika terpaksa harus menginap di tempat yang memiliki langit-langit tinggi maka dia akan meminta sebuah kanvas digantung rendah untuk menciptakan kesan ruangan itu lebih kecil.

4 dari 5 halaman

4. Kim Jong-Il

Kim Jong-il, ayah dari pemimpin Korea Utara saat ini Kim Jong-un ternyata takut terbang. Jong-il dikabarkan lebih memilih bepergian dengan kereta api lapis baja, termasuk ketika ia berkunjung ke Uni Soviet dan Eropa Timur.

Sedikit berbeda dengan Jong-il, sang ayah, Kim Il-sung yang merupakan pendiri Korea Utara pernah beberapa kali mengunjungi Soviet dengan pesawat. Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa duo ayah anak ini memiliki ketakutan yang tinggi jika bepergian lewat jalur udara.

Menurut Ingolf Kiesow, mantan duta besar Swedia untuk Korea Utara, Kim Jong-il memiliki bekas luka dari dahi hingga puncak kepalanya. Itu diduga disebabkan oleh kecelakaan helikopter pada tahun 1976 yang berujung pada luka fisik yang serius dan trauma psikologis.

Kim Jong-un dan ayahnya yang juga mantan diktator Korea Utara, Kim Jong-il (Reuters)

Pada tahun 1982, Korea Utara membeli lima pesawat penumpang jenis IL-62 dari Soviet untuk digunakan sebagai armada khusus bagi Kim Il-sung. Saat menyaksikan uji coba, Il-sung melihat langsung bagaimana pesawat tersebut tiba-tiba meledak di udara.

Peristiwa itu merenggut 17 nyawa, termasuk pilot pribadi Il-sung. Setelahnya, baik Kim Il-sung maupun Kim Jong-il tidak mau menumpangi pesawat yang dikemudikan oleh pilot Korut.

Pada tahun 1986, Kim Il-sung kabarnya bersedia menggunakan pesawat terbang yang dikemudikan seorang pilot Rusia untuk bertemu dengan Mikhail Gorbachev.

Sosok Kim Jong-un sendiri dinilai tidak "mewarisi" ketakutan yang sama dengan ayah dan kakeknya.

 

5 dari 5 halaman

5. Genghis Khan

Menurut legenda dan beberapa potongan sejarah, terdapat tiga hal yang dikhawatirkan oleh pendiri Kekaisaran Mongolia Genghis Khan, yaitu ibunya, istrinya, dan anjing!

Saat Genghis berusia delapan tahun, ayahnya Yesugeu bertemu dengan seorang pria bernama Dei-Tsetsen di padang rumput. Dei-Tsetsen memiliki seorang putri bernama Borte yang lebih muda setahun dari Genghis.

Kedua ayah itu sepakat untuk menikahkan anak-anak mereka. Yesugei pun meninggalkan putranya untuk bekerja dengan calon mertuanya, Dei-Tsetsen demi membayar biaya mahar.

Saat itu Yesugei mengatakan, "Anakku takut dengan anjing. Saudaraku, jangan biarkan anakku takut dengan anjing".

Beberapa pihak mengkritik fobia Genghis Khan terkait ketakutannya terhadap anjing. Namun, beberapa lainnya dapat memakluminya.

Anjing-anjing Mongolia dikembangbiakkan menjadi besar dan buas, mereka terkenal kerap menyerang orang.

Warga Mongolia mengatakan, "Anjing-anjing itu tak segan-segan melompat ke arah Anda bahkan jika Anda berada di tunggangan kuda atau unta, jumlah mereka terlalu banyak untuk dihadapi jika Anda berjalan kaki".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.