Sukses

Pemimpin Baru Hamas Tegaskan Tak Mau Berdamai dengan Israel

Pemimpin Faksi Hamas Ismail Haniyeh menentang rencana perdamaian regional dan ekonomi dengan Israel.

Liputan6.com, Jakarta Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menentang rencana perdamaian regional dan ekonomi dengan Israel. Hamas dikenal sebagai faksi garis keras yang menguasai Gaza dan kerap berkonfrontasi dengan negeri zionis.

"Kami tidak akan pernah menerima proposal (perdamaian dari Israel) dengan dalih apa pun, jika hal tersebut tidak sesuai dengan kepentingan rakyat kami dan tidak melindungi hak-hak kami," sebut Haniyeh, seperti dikutip dari MEMO, Kamis (6/7/2017).

Haniyeh melihat semenjak Donald Trump berkuasa di Amerika Serikat (AS), perundingan damai semakin jauh dari kenyataan.

"Sejak Trump jadi Presiden AS, di bawah tekanan Israel, mereka telah mempercepat gerakan untuk memeras negara Arab dan Islam dengan tujuan utama menghancurkan cita-cita Palestina," papar Haniyeh.

"Oleh sebab itu, setiap solusi atau kompromi -- yang tidak menjamin hak rakyat Palestina atas kebebasan dan pembentukan sebuah negara yang berdaulaut dengan Yerusalem sebagai ibu  kota -- akan gagal," paparnya.

Selain menyatakan tidak mau berkompromi dengan Israel, Haniyeh turut menyampaikan perkembangan hubungan Hamas dan Mesir. Mereka memastikan, relasi dengan Negeri Piramida berkembang baik.

"Saudara kita Mesir, memperlihatkan kesiapan untuk bekerja sama membahas krisis kemanusiaan di Gaza," paparnya.

"Kami telah melakukan diskusi dengan Mesir di Kairo hasilnya positif, dan hasil tersebut akan segera bisa dilihat oleh masyarakat Gaza," kata Haniyeh.

Haniyeh terpilih jadi pemimpin Hamas pada awal Mei lalu. Ia menggantikan posisi dari Khaled Meshaal.

Baru beberapa bulan menjabat, Haniyeh beberapa kali mengeluarkan komentar keras. Ia menyatakan, sebenarnya ia berharap Pemerintah AS dapat membantu mewujudkan kesepakatan damai.

Namun, setelah dilihat, AS saat ini nampaknya terlihat untuk memupuskan semua rencana yang telah dibuat Palestina.

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.