Sukses

Isu Pelecehan Seksual Gulingkan Sejumlah Petinggi Silicon Valley

Sejumlah pria yang masuk jajaran elite Silicon Valley tersandung kasus pelecehan seksual. Hal ini membuat mereka terdepak dari jabatannya.

Liputan6.com, Washington, DC - Dave McClure, Justin Caldbeck, Matt Mazzeo, Jonathan Teo, Amit Singhal, Ed Baker, Emil Michael, dan Travis Kalanick merupakan deretan petinggi perusahaan teknologi di Silicon Valley yang tersandung kasus pelecehan seksual.

McClure, co-founder sekaligus managing partner 500 Startups mengundurkan diri pada 3 Juli lalu. Langkah itu diambilnya setelah sejumlah perempuan termasuk mantan CEO program inkubator Malaysia MaGIC Cheryl Yeoh blakblakan soal pelecehan yang dilakukan McClure.

Para investor mengancam akan menarik komitmen pendanaan mereka dari Binary Capital setelah pada akhir Juni lalu muncul enam wanita yang mengklaim Caldbeck, co-founder perusahaan itu melakukan perbuatan tak pantas. Demikian seperti dikutip dari Quartz pada Rabu (5/7/2017).

Buntutnya, kasus ini juga menyeret dua petinggi Binary Capital lainnya, yakni Mazzeo dan Teo. Keduanya mundur setelah sempat membela Caldbeck. Binary Capital adalah sebuah perusahaan ventura.

Kasus pelecehan seksual juga melanda perusahaan pencipta aplikasi penyedia transportasi Uber. Singhal, Baker, Michael, dan Kalanick adalah jajaran eksekutif Uber yang lengser di tengah terpaan skandal tersebut.

Singhal dipecat pada Februari lalu. Pria itu dilengserkan karena menutupi alasan di balik hengkangnya ia dari Google adalah dugaan pelecehan seksual.

Pada Maret lalu, Baker dikabarkan mundur setelah rumor yang beredar menyebutkan, ia melakukan perbuatan tak senonoh pada karyawan Uber lainnya. Adapun Michael terlibat skandal dengan wanita penghibur di Korea Selatan, sementara Kalanick menyatakan pengunduran dirinya sebagai chief executive pada 20 Juni setelah didesak oleh lima pemegang saham utama Uber.

Berbagai kasus dugaan pelecehan seksual ini menunjukkan terjadi perubahan di Silicon Valley di mana seksisme sejak lama telah menjadi masalah umum, namun tak pernah terselesaikan.

Pemodal ventura yang dulunya dianggap tidak tersentuh -- yang menggunakan kekuatan investasi mereka untuk membungkam para wanita dan perusahaan yang berdiri di belakang mereka -- kini telah kehilangan dukungan institusional.

Pada tahun 2017, ketika hak perempuan menjadi isu nasional, perlakuan buruk terhadap mereka di sektor teknologi telah menjadi persoalan yang membawa konsekuensi.

Kurang dari dua tahun lalu, sebuah diskusi tentang diskriminasi gender di Silicon Valley berlangsung. Ellen Pao, menggugat mantan tempatnya bekerja, perusahaan VC Kleiner Perkins Caufield & Byers karena diduga mendiskriminasi dirinya dan melakukan serangan balasan ketika ia menyampaikan keluhannya.

Kasus tersebut berakhir dengan kekalahan di pihak Pao. Seluruh tuduhannya ditolak hingga akhirnya ia memutuskan mencabut gugatan banding dan membayar biaya administrasi nyaris sebesar US$ 276.000.

"Saya rasa saya membawa isu-isu penting ini ke garis depan, tapi agresi online telah berdampak terhadap saya dan keluarga...," terang Pao.

Isu seksisme dinilai "mengendap" di Silicon Valley di mana "mereka yang cerdas tapi jahat" sejak lama ditoleransi bahkan dihargai. Seorang wartawan Jeff Bercovici bahkan pernah menyebutkan bahwa para pelaku dianggap istimewa, bukan sebagai gangguan.

Perubahan signifikan yang terjadi pada tahun ini kabarnya dipicu oleh sebuah tulisan Susan Fowler. Ia merupakan mantan pekerja di Uber.

Fowler mengisahkan pengalamannya diasingkan oleh manajernya hingga akhirnya ia diberhentikan oleh HRD karena melaporkan hal tersebut. Sejak saat itu muncul lebih berbagai cerita tentang perempuan yang dilecehkan di Uber.

Keberanian Fowler juga menginspirasi sejumlah wanita untuk buka suara. Pekan lalu, lebih dari dua lusin perempuan yang bekerja di bidang teknologi mengaku kepada New York Times bahwa mereka telah dilecehkan secara seksual.

Pengakuan merekalah yang menyeret nama sejumlah petinggi perusahaan teknologi termasuk McClure dan Chris Sacca dari Lowercase Capital, perusahaan ventura.

Terkait dengan fenomena ini, Katrina Lake yang merupakan pendiri sekaligus CEO startup Stitch Fix mengatakan kepada Times, "Pengusaha wanita adalah bagian penting dari Silicon Valley. Sangat penting untuk mengekspos jenis perilaku yang dilaporkan dalam beberapa pekan terakhir sehingga masyarakat tahu dan mengatasi masalah ini".

Lake merupakan salah satu perempuan yang diduga dilecehkan oleh Caldbeck.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini