Sukses

Bayi dalam Rahim Selamat Setelah Peluru Menembus Perut Ibunya

Sang bayi adalah korban terbaru, dan juga termuda, peluru nyasar dari baku tembak yang kerap terjadi Brasil

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Bayi laki-laki ini harus berjuang untuk hidup, setelah kena tembak dan luka parah saat ia masih berada di dalam rahim sang ibu. Para dokter yang menanganinya mengatakan ini adalah kasus pertama di Brasil.

"Kami tak pernah melihat ini sebelumnya," kata dokter Rafael Lopes, kepala bedah di Rumah Sakit Moacyr Rodrigues de Carmo yang berada di jantung Rio de Jeneiro.

Dikutip dari The Independent pada Rabu, (5/7/2017), sang bayi yang diberi nama Arthur, adalah korban terbaru -- dan juga termuda --peluru nyasar dari baku tembak yang kerap terjadi di perkampungan di Rio.

Sementara itu, sang ibu Claudineia dos Santos Melo, dalam keadaan stabil. Dokter mengatakan paru-paru bayi dan tulang punggungnya terluka parah dalam penembakan pada 30 Juni 2017 lalu.

Menurut Associated Press, dokter mengatakan sangat ajaib bahwa Arthur masih hidup. Napas bayi itu kini dibantu mesin dan kondisinya paraplegia atau lumpuh di bagian bawah tubuhnya. Tim dokter mengatakan terlalu dini apakah kondisi itu akan berlanjut hingga ia dewasa.

Arthur lahir lewat operasi caesar darurat. Ahli ginekologi José Carlos Oliveira, menyebut kelangsungan hidupnya sebagai "keajaiban terjadi di depan mata kita".

Ayah bayi tersebut, Klebson da Silva, 27, telah mengunjungi ibu dan anaknya di rumah sakit dan mengatakan kepada wartawan bahwa dia dipenuhi dengan harapan setelah melihat anak laki-lakinya.

Sang ibu, dos Santos mungkin memberikan kesaksiannya kepada polisi dari rumah sakit pada hari Selasa, menurut surat kabar O Globo.

Paman anak itu, Leonardo dos Santos, juga mengungkapkan harapannya atas situasi tersebut.

"Saya ingin melihat bayi tumbuh kuat, berjalan dan berlari di samping keluarga," katanya. "Saudara-saudara kami semua di sini berdoa bersama."

Menurut aplikasi Crossfire dari Amnesty International Brasil, rata-rata ada 13 penembakan di kota metropolitan di Rio dalam 11 bulan terakhir.

Kebanyakan insiden terjadi di kawasan miskin, perbukitan yang dikuasai oleh kelompok gengster obat bius.

Di hari yang sama sang ibu bayi tertembak, seorang ibu dan anak perempuannya tertembak di perkampungah kumuh atau favela Mangueira dekat Stadion Maracana. Polisi dan gengster terlibat baku tembak selama lebih dari tiga jam.

Marlene Maria da Conceicao, 76 tahun tertembak di dekat pintu rumahnya, sementara sang anak Ana Cristina da Conceicao 42 tahun terkena timah panas saat mencoba menolong ibunya.

"Pemerintah negara bagian telah meninggalkan masyarakat," kata pemimpin masyarakat Mangueira, Washington Fortunato di pemakaman wanita tersebut.

 

Saksikan video tentang peluru nyasar di Brasil yang menewaskan ibu dan anak pada 30 Juni lalu:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.