Sukses

10 Kebiasaan Miliarder yang Anehnya Justru Dihindari Orang Biasa

Sebagian besar orang sering mengira bahwa miliarder akan memboroskan uang mereka. Namun pendapat itu tak semua benar.

Liputan6.com, Jakarta - Menjinjing tas mahal berharga jutaan rupiah, naik mobil mewah, mengenakan pakaian bermerek, gila belanja, dan makan di restoran berkelas merupakan kebiasaan baru masyarakat kaya. Segala cara kerap dilakukan masyarakat modern untuk tampil "wah" supaya dikira kaya. 

Padahal, tak jarang penampilan mentereng itu tak mencerminkan kekayaan atau pendapatan yang sesungguhnya. 

Akibatnya, tak sedikit yang dalam tagihan kartu kredit, dililit utang, atau bahkan mendapat peringatan pihak bank karena tak membayar cicilan tepat waktu.

Biar tekor asal kesohor, begitu ibaratnya. Mengeluarkan uang demi penampilan dan status sosial sah-sah saja, tetapi juga harus disesuaikan dengan penghasilan.

Jika uang Anda habis hanya untuk hal tersebut dan tak dapat memenuhi kebutuhan lainnya, maka sesal yang terjadi kemudian.

Tak banyak orang yang tahu, memboroskan uang bukanlah kebiasaan para miliarder alias mereka yang kaya sungguhan. 

Selama ini kita mengira bahwa semua miliarder kerap menghamburkan uang.

Jika melihat sisi lain mereka, niscaya Anda akan kaget dengan perilaku sebagian orang kaya yang tersebar di seluruh dunia. Misalnya, Warren Buffet yang dikenal irit dan sederhana. 

Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Rabu (5/7/2017), berikut 10 kebiasaan miliarder yang justru kerap dihindari mereka yang belum masuk kategori kaya: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 11 halaman

1. Beli Barang Bekas

Sebagian orang menilai kurang terhormat atau tak keren jika membeli barang-barang bekas. 

Dengan perencanaan yang matang, Anda bisa membawa pulang 'harta karun' yang mempercantik hunian Anda.

Berbeda dengan beberapa miliarder, mereka lebih memilih barang bekas. Mobil, misalnya.

Kebanyakan dari mereka memilih tak membeli mobil baru. Sebab, kendaraan keluaran terbaru akan segera turun harganya dalam kurun waktu yang cukup cepat.

Jika mereka tetap membeli mobil tersebut, dipastikan mereka akan terus menggunakan kendaraannya hingga sepuluh tahun lebih untuk memastikan bahwa mereka mendapat manfaat maksimal dari uang yang mereka keluarkan.

Selain itu, mereka juga suka mengoleksi benda antik, barang bekas, atau peninggalan lama.

3 dari 11 halaman

2. Beli Properti Terjangkau

Pada dasarnya kebanyakan miliarder membeli sebuah rumah dengan tunai, bukan utang atau mencicil. 

Mereka juga punya aturan: tak membeli sebuah rumah yang bernilai 2,5 kali lipat dari penghasilan mereka dalam satu tahun.

Ingin memiliki rumah impian dengan anggaran hemat tanpa terlihat murah? Simak tips berikut ini. (Foto: Net)

Orang kaya cenderung membeli rumah tua yang bernilai sejarah, yang jarang dimiliki orang.

Hal ini didasari oleh psikologis mereka yang merasa bangga jika tempat yang mereka tinggali atau miliki memiliki kualitas atau memiliki nilai sejarah.

4 dari 11 halaman

3. Satu Barang untuk Selamanya

Lebih baik membeli sebuah sepatu seharga US$ 100 dolar yang bertahan lima tahun dibanding membeli sepatu seharga US$ 20 dolar tapi harus bolak balik setiap tahun ke sebuah toko.

Hal itu menjadi salah satu prinsip ekonomi yang diterapkan oleh miliarder.

Ilustrasi Sepatu Pria (iStockphoto)​

Orang kaya akan meluangkan waktu mereka untuk menyelidiki sebuah barang yang akan mereka beli. Hal tersebut dilakukan guna memastikan barang yang mereka beli dapat bertahan lama karena kualitas terbaiknya.

Itu sebabnya banyak miliarder yang membeli sebuah barang dengan harga fantastis, tapi dapat bertahan lama meski terus-menerus digunakan.

Sama halnya ketika pangeran Charles menikahi Camilla Parker. Ia mengenakan setelan jas berusia 30 tahun dengan tambalan di dalamnya.

Meski demikian, tampilan Charles tetap sempurna.

5 dari 11 halaman

4. Menunggu Diskon

Para psikolog kerap mengatakan bahwa manusia adalah sosok yang "gila". Dalam sebuah studi, kebanyakan orang kerap mengambil tawaran diskon US$ 5 dolar saat itu juga.

Ilustrasi Diskon (Liputan6.com/Sangaji)

Beda dengan para miliarder yang rela menunggu waktu lebih lama demi menanti diskon lebih besar, hingga US$ 10 dolar, misalnya.

Bukan berarti mereka pelit. Alasan di balik hal tersebut adalah karena para miliarder ingin mendapat nilai terbaik dari uang yang mereka keluarkan.

6 dari 11 halaman

5. Menabung untuk Hari Tua

Menjadi kaya raya tak semudah membalikkan telapak tangan. Para miliarder menghabiskan masa hidup mereka untuk tekun bekerja, berhemat, dan menabung.

Ilustrasi hari tua (iStock)

Pola hidup seperti inilah yang mereka terapkan, sehingga bisa bahagia di masa tua.

Pensiun memang menjadi momen yang menakutkan bagi sebagian orang, sebab mereka harus tetap melanjutkan hidup meski tak memiliki penghasilan.

Oleh sebab itu, kita sering melihat para miliarder yang sangat sibuk. Karena mereka memilih untuk terus bekerja dan mempersiapkan hari tua mereka.

7 dari 11 halaman

6. Hidup Hemat

Frugal atau berhemat adalah gaya hidup sederhana atau tidak berlebihan yang dijalani oleh beberapa miliuner dunia.

Salah satunya adalah Warren Buffet. Ia adalah orang terkaya ke-13 di dunia versi majalah Forbes, yang jumlah harta kekayaannya mencapai US$ 63 miliar.

Ilustrasi uang

Menjadi hemat adalah salah satu hal yang menyenangkan, sebab kita tak terbuai akan barang-barang yang tak terlalu diperlukan. Berhasil menahan diri untuk tak membeli barang yang tak berguna adalah salah satu sifat frugal.

Maka dari itu, hemat adalah salah satu langkah tepat yang dapat kita lakukan sehingga bisa bahagia di hari tua.

8 dari 11 halaman

7. Disiplin Mencatat

Para jutawan memiliki pencatatan tersendiri. Sebab, bagi mereka menjaga dan mengelola anggaran sangat penting.

Meski memiliki pundi-pundi uang yang tak terhitung, para miliarder ini sangat teliti menghitung setiap sen uang yang mereka keluarkan.

Ilustrasi (iStock)

Bagian terpenting dalam sebuah pencatatan anggaran adalah kejujuran. Anda harus jujur dengan diri Anda sendiri dan pastikan setiap sen tak luput dari itungan.

Miliarder akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghitung pengeluaran tersebut. Padahal selama ini kita menilai bahwa orang kaya tak akan memikirkan setiap angka yang mereka keluarkan ketika berbelanja.

9 dari 11 halaman

8. Tak Terlihat Seperti Orang Kaya

Hal yang paling mengejutkan dari seorang miliarder adalah mereka terlihat sangat sederhana dan tak menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang punya harta berlimpah.

Ilustrasi miliarder (iStock)

Bahkan ada yang menggunakan kaus polos saja saat berpergian. Mereka kerap tinggal di sebuah rumah biasa, mobil tua, dan bekerja berjam-jam setiap hari.

Di sisi lain, mereka yang sejatinya biasa-biasa saja ingin terlihat seperti orang kaya.

Memang hal tersebut tak salah. Namun percayalah jika Anda meniru gaya seseorang yang dianggap keren, bisa jadi ia meniru orang lain agar dianggap tersohor. 

Artinya, kebiasaan tampil seperti orang kaya tak akan ada batasannya. Anda akan terus berada dalam pusaran besar tersebut dan dibuat sulit karenanya.

Padahal, mereka yang kaya sungguhan justru memilih tampil sederhana. 

10 dari 11 halaman

9. Manfaatkan Kupon Belanja

Dalam sebuah buku berjudul The Millionaire Next Door: The Surprising Secrets Of America’s Wealthy, disebutkan kebanyakan para miliarder yang telah disurvei kerap memanfaatkan kupon belanja.

Ilustrasi kupon potongan harga. (Sumber trackbox.co)

Hal tersebut adalah ciri khas yang sering mereka gunakan untuk menekan pengeluaran.

Jadi, mengapa harus gengsi untuk melakukan hal yang sama? 

11 dari 11 halaman

10. Investasi yang Tak Berujud

Cara berinvestasi para miliarder memang berbeda, mereka tak hanya menabung dalam bentuk fisik uang saja, namun ada hal-hal lain yang mereka lakukan.

lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Mengucurkan sebagian kekayaan mereka ke beberapa investasi adalah salah satu contohnya. Investasi yang dimaksud adalah investasi yang memiliki nilai tinggi di masa mendatang. Dan itu tak melulu dalam bentuk properti, tabungan, atau emas. 

Contohnya yaitu membeli wine atau benda-benda seni. Memang terdengar kuno dan tak penting.

Namun bayangkan saja jika mereka menyimpan barang-barang tersebut dan menjualnya di masa mendatang, tentu akan memiliki nilai tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.