Sukses

Viral, Foto Perempuan Cantik Ini Manusia Sungguhan atau Barbie?

Netizen di jagad maya menerka-nerka apakah foto itu model manusia atau Barbie. Bagaimana menurut Anda?

Liputan6.com, Sydney - Jagad maya dihebohkan dengan sebuah foto perempuan cantik mirip boneka Barbie kulit hitam. Para netizen pun menebak-nebak, apakah foto itu manusia sungguhan atau boneka Barbie.

Jika manusia sungguhan, foto itu menggambarkan betapa mirip dan alaminya bak Barbie sungguhan. Tidak terlihat jejak operasi plastik di situ.

Namun, seperti dikutip dari News.com.au pada Selasa (4/7/2017), rupanya foto itu benar manusia sungguhan.

Perempuan dalam gambar yang viral di media sosial itu adalah seorang model bernama Duckie Thot. Ia adalah model dari Sudan Selatan yang mengunggah fotonya awal minggu ini dengan judul "Ducks after dark".

Gambar sang model memperlihatkan betapa mulus kulitnya. Bibir yang penuh sempurna dan tungkai panjang membuat banyak orang percaya itu sebenarnya gambar boneka Barbie versi kulit hitam.

Salah satu netizen berkomentar dalam foto Thot, "Aku kira, kamu benar-benar Barbie." Senada dengan yang lain, "Aku benar-benar berpikir, ini pasti boneka Barbie."

Para fans Thot kini berharap model kesayangan mereka dijadikan boneka Barbie. Sang model membalas, "Ya... kami butuh boneka Barbie Duckie." Thot kemudian me-mention Twitter resmi Barbie dengan menulis, "Bukankah ide bagus?"

Duckie, model asal Sudan Selatan, terkenal setelah ia berlomba dalam ajang Australia's Next Top Model.

Duckie Thot di acara GenerationCure Holiday Party at Cadillac House on December 7, 2016 New York (AFP/Theo Wargo)

Dalam salah satu episode pertunjukan, model itu diminta memperbaiki tata rambutnya sendiri karena penata rambut tidak berpengalaman.

"Pengalaman itu pasti tidak membuatku merasa percaya diri. Jujur, aku merasa seperti lelucon selama adegan dan aku pikir finalis lain diperlakukan seperti itu," kata Thot kepada Teen Vogue saat berbicara tentang episode itu.

Thot juga mengaku mendapat kritikan di media sosial terkait berat badan dan warna kulitnya selama ikut acara tersebut.

"Aku banyak diserang di media sosial terkait berat badan, warna kulit, juga rambutku. Buat gadis 17 macam aku, jelas sulit diterima. Aku tak tahu, kenapa mereka melakukan itu."

Saksikan Video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalan Panjang Barbie hingga Laris Manis Terjual

Boneka Barbie pertama kali dikenalkan ke publik pada 9 Maret 1959 di  Amerika Toy Fair di New York City.

Selama bertahun-tahun, Barbie menghasilkan penjualan besar dan menguntungkan, meski banyak kontroversi yang menguntit.

Orang-orang yang mengambil sisi positif terhadap Barbie menilai boneka itu justru menjadi alternatif permainan peran pada era 1950. Sebab, mainan itu hadir dalam serangkaian pekerjaan berbeda, dari pramugari, dokter, pilot dan astronot, atlet Olimpiade dan bahkan calon Presiden AS.

Sementara yang lain mengkritik gaya Barbie, mengenakan pakaian mahal ala desainer, serta mobil dan rumah idaman bisa mendorong anak-anak menjadi materialistis. Pinggang mungil dan payudara besar milik Barbie juga dinilai bisa membuat anak-anak perempuan memiliki angan-angan bentuk tubuh tak realistis.

Meskipun banyak mendapat kritik, penjualan merchandise terkait Barbie terus meledak di pasaran. Bahkan hingga meraih keuntungan 1 miliar dolar per tahun pada 1993.

Sejak 1959, lebih dari 800 juta boneka keluarga Barbie telah terjual di seluruh dunia. Semua anak pasti mengenal Barbie.

Pada 2009, dikenalkan Barbie berkulit hitam oleh desainer Stacey McBride-Irby, yang juga berkulit hitam.

Belakangan, pada 2015, Mattel Inc pemegang paten Barbie, mengeluarkan seri terbaru boneka itu yang tampilannya lebih realistis.

Barbie seri terbaru itu terlihat lebih tinggi, mungil, dan montok atau lebih berisi.

Perubahan itu terjadi setelah bertahun-tahun Mattel dikritik akibat proporsi tubuh boneka yang tak realistis. Orang-orang khawatir itu memicu anak-anak perempuan terobsesi menjadi seperti Barbie.

Barbie dengan tubuh tinggi, berlekuk dan mungil terlihat berdiri dengan Barbie tradisional dalam foto yang dirilis oleh Mattel, Kamis (28/1). 2016, perusahaan Mattel akan mengeluarkan Barbie dengan tiga bentuk tubuh baru. (REUTERS/Mattel)

Sebuah penelitian di Inggris pada 2006 menemukan bahwa anak perempuan yang terpengaruh Barbie menginginkan tubuh lebih langsing, daripada mereka yang diberi boneka lebih besar atau tidak ada boneka sama sekali.

Seri terbaru boneka itu mendapat respons baik dari direktur senior desain produk Barbie, Robert Best. Ia mengatakan perubahan itu mengatasi masalah obsesi Barbie yang langsing dengan cara positif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.