Sukses

4-7-1911: Gelombang Panas Hantam Timur Laut AS, 380 Orang Tewas

Sejumlah peristiwa bersejarah terjadi pada tanggal 4 Juli. Salah satunya gelombang panas selama 11 hari yang melanda timur laut AS.

Liputan6.com, Washington, DC - Tepat pada hari ini tahun 1911, gelombang panas melanda sejumlah kota di bagian timur laut Amerika Serikat. Gelombang panas yang terjadi selama 11 hari memicu kematian 380 orang.

Di Nashua, New Hampshire, suhu mencapai puncaknya pada 41 derajat Celcius. Di New York City, gelombang panas menewaskan 146 orang dan membunuh 600 ekor kuda.

Adapun seperti dilansir Wikipedia, di Boston, suhu panas mencapai 40 derajat Celcius. Itu tercatat sebagai suhu tertinggi bahkan hingga hari ini.

Suhu tinggi juga tercatat di New England. Sementara itu, area dari timur laut Pennsylvania ke Maine dikabarkan paling terpengaruh oleh panas yang mencekik. Kota New York pun begitu terpukul.

Seperti dikutip dari History, Wali Kota New York saat itu William Gaynor mencoba untuk memastikan bahwa para penjual es di kota itu tetap beroperasi. Pasalnya, es sangat penting untuk menjaga persediaan makanan.

Pada 13 Juli, New York melaporkan 211 orang tewas akibat suhu panas ekstrem. Fenomena yang sama juga menyebabkan 159 orang meninggal dunia di Philadelphia.

Kematian dalam rentang 11 hari tersebut terjadi karena dipicu gelombang panas, namun cara ajal menjemput berbeda-beda termasuk sejumlah orang yang tenggelam saat mencoba mendinginkan diri di kolam renang.

Suhu panas ekstrem dilaporkan membuat rel kereta melengkung, sehingga menyebabkan kecelakaan. Tak sedikit pula yang meninggal akibat heat stroke, yaitu sebuah kondisi kepanasan hebat akibat paparan suhu panas dari sengatan matahari di luar batas toleransi tubuh.

Akhir gelombang panas pada 1911 ditandai dengan sebuah badai parah yang menewaskan lima orang. Dari 50 negara bagian yang dimiliki AS, hanya Hawaii dan Alaska yang belum pernah mengalami gelombang panas.

Sejarah mencatat peristiwa lain pada 4 Juli 1976, yaitu menit-menit dramatis pembebasan sandera di Bandara Entebbe, Uganda. Sebagian besar sandera merupakan warga Israel atau Yahudi. Sementara, para pelaku penyanderaan diketahui merupakan kelompok pro-Palestina.

Peristiwa ini bermula dari pembajakan pesawat milik maskapai Air France yang terbang dari Israel ke Paris melalui Athena pada 27 Juni 1976. Oleh keempat pelaku, pesawat dialihkan ke Entebbe dan tiba di sana pada tanggal 28 Juni.

Di tengah situasi mencekam, tiba-tiba pada 4 Juli sekitar pukul 01.00 waktu setempat, tentara Uganda dan para pembajak bandera dibuat terkejut dengan kedatangan tiga pesawat angkut Hercules.

Sekitar 200 tentara elite kemudian berlari keluar dan menyerbu Bandara Entebbe. Pertempuran dramatis pun terjadi sekitar 35 menit. 20 tentara Uganda dan 7 pembajak tewas. Demikian juga dengan tiga sandera.

Pemimpin pasukan serbu itu, Letnan Kolonel Yonatan Netanyahu, juga ikut meregang nyawa. Ia ditembak mati oleh penjaga Uganda. Namun, Israel kala itu berhasil menghancurkan 11 jet tempur MiG buatan Rusia, itu setara dengan seperempat angkatan udara Uganda.

Sebenarnya pada 1 Juli, para pembajak melepaskan sejumlah besar sandera, tapi mereka tetap menawan sisa 100 penumpang yang merupakan warga Israel atau Yahudi. Mereka yang dibebaskan diterbangkan ke Paris dan London.

Para kru pesawat juga diberi pilihan untuk pergi, namun mereka memilih untuk tetap tinggal. Sandera yang tersisa dipindahkan ke bangunan bandara.

Pelaku penyanderaan kemudian menetapkan batas waktu hingga pukul 11.00 waktu setempat agar 53 militan yang ditahan di penjara Israel dan 4 negara lainnya dipenuhi. Jika tidak, mereka akan meledakkan pesawat dan penumpangnya. Tapi rencana mereka digagalkan oleh serangan dramatis Israel itu.

Tanggal yang sama juga memiliki arti penting bagi Amerika Serikat. Karena pada 4 Juli 1776, Negeri Paman Sam mendeklarasikan kemerdekaannya dari Britania Raya.

Kini setiap 4 Juli atau yang disebut pula Fourth July, perayaan meriah diadakan mulai dari pesta kembang api, parade, karnaval, pidato politik, upacara resmi dan berbagai kegiatan lainnya. Hari kemerdekaan AS ini ditetapkan sebagai hari libur federal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini