Sukses

Demi Toilet Gratis, Desa di India Menyandang Nama Donald Trump

Liputan6.com, New Delhi - Sebuah desa kecil di India Utara kini menyandang nama Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Demi toilet gratis.

Pergantian nama desa digagas sebuah lembaga amal yang bergerak dalam penyediaan toilet cuma-cuma bagi warga pedesaan di India.

Lembaga tersebut,  Sulabh International beralasan, penambahan nama Trump dimaksudkan untuk menghormati hubungan dengan Amerika Serikat, sekaligus  mengkampanyekan dukungan untuk sanitasi yang lebih baik di India.



Sulabh International, yang dinamai berdasarkan kata Hindi yang berarti 'bisa diakses'-- dimaksudkan untuk menggambarkan lubang toilet sederhana yang dibangun di secara gratis di negara yang jumlah jambannya terlalu sedikit.

Julukan baru desa itu,  Trump Sulabh Village, bukan nama resmi dan tak akan muncul dalam peta. Meski demikian, foto Donald Trump terpajang di sana. Mayoritas penduduk desa, yang jumlahnya 400 orang mengaku tidak tahu, siapa gerangan Donald Trump itu.

Namun, mereka  senang saat para tetua desa menyetujui kampanye tersebut. Sebab, itu berarti, mereka akan menerima toilet gratis di masing-masing rumah. Ada 60 rumah yang dibuat dari lumpur di desa tersebut. Meski demikian, tak sedikit pun dana untuk toilet baru berasal dari Trump atau Amerika Serikat.

"Aku tidak mengerti mengapa mereka tidak memilih nama perdana menteri kami," kata pekerja bangunan Sajid Hussai, seperti dikutip dari Time, Sabtu (24/6/2017).

Meski begitu, dia senang dengan inisiatif pembangunan toilet itu. Ia  berharap,  program itu nantinya akan diikuti dengan dana untuk pendidikan, listrik, dan perbaikan lainnya.

Pada acara peresmian, panitia melatih warga desa untuk meneriakkan "Zindabad!" --  yang berarti "panjang umur" -- setiap kali mereka meneriakkan nama Trump.

Upacara tersebut dilakukan sesaat sebelum Perdana Menteri Narendra Modi berangkat ke Washington DC untuk bicara dengan Trump.

Pendiri amal Sulabh International, Bindeshwar Pathak, mengakui bahwa penamaan desa tersebut, dengan mengambil nama Trump, bertujuan menarik dukungan, juga dana, untuk upaya mereka memperbaiki sanitasi di seluruh India.

"Trump adalah presiden negara terkemuka di dunia, jadi itulah sebabnya saya memilihnya," kata dia.

Lebih dari 60 persen dari 1,3 miliar penduduk India masih buang air besar di tempat terbuka. Akibatnya, disentri membunuh ratusan juta anak setiap tahunnya.

Sebuah penelitian mengungkap, setengah dari rumah tangga di India tidak punya toilet, tapi kebanyakan orang memiliki telepon genggam.

"Ini adalah ironi tragis. India yang cukup makmur, dengan perhitungan kasar setengah penduduknya memiliki ponsel, tapi separuh lebih warga tak mendapatkan kebutuhan dasar berupa toilet yang bermartabat," kata Zafar Adeel pimpinan salah satu organisasi PBB, UN-Water. 

Saksikan juga video menarik soal Donald Trump berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.