Sukses

Pejabat AS: Peretas Rusia Sasar Sistem Pemilihan 21 Negara Bagian

Seorang pejabat DHS menyebut peretas Rusia telah menargetkan sistem pemilihan di 21 negara bagian AS selama kampanye 2016.

Liputan6.com, Washington DC - Seorang pejabat dari Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS), Jeanette Manfra, mengatakan bahwa peretas Rusia telah menargetkan sistem pemilihan di 21 negara bagian AS selama kampanye 2016.

Tetapi ia menolak menyebutkan detailnya dalam keterangan yang disampaikannya di depan panel Senat dengan alasan kerahasiaan.

"Sampai saat ini, kami memiliki bukti bahwa sistem yang terkait dengan pemilihan di 21 negara bagian menjadi sasaran," ujar Manfra kepada panel tersebut seperti dikutip dari BBC, Kamis (22/6/2017).

Manfra menambahkan, pihaknya tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa peretasan itu telah mengubah suara yang masuk dalam pemilihan. Ia mengatakan bahwa DHS masih memiliki kepercayaan terhadap sistem pemungutan suara AS karena memiliki 'dasar yang tangguh'.

Selama ini sejumlah Badan intelijen AS meyakini bahwa Rusia ikut campur untuk membantu Donald Trump menang.

Namun Kremlin telah berulang kali membantah terlibat dalam peretasan pemilu. Sementara itu Trump membantah tuduhan bahwa tim kampanyenya berkolusi dengan Rusia dan menyebutnya sebagai 'berita palsu'.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer, pada 29 Juni lalu menolak untuk membahas apakah Trump meyakini bahwa Rusia telah mencampuri sistem pemilihan 2016.

"Saya belum duduk dan berbicara dengannya tentang hal yang spesifik," kata Spicer.

Di sisi lain, dua negara bagian AS, yakni Arizona dan Illinois, pada tahun lalu telah mengonfirmasi bahwa sistem pendaftaran pemilih mereka telah diserang oleh para peretas.

Manfra memberikan kesaksiannya di depan panel Senat sebelum oleh Direktur divisi siber DHS, Samuel Liles, memberikan keterangannya.

Liles mengatakan kepada Kongres bahwa DHS mendeteksi adanya aktivitas peretasan pada musim semi dan musim panas tahun lalu. Ia juga menerima laporan tentang penyelidikan siber mengenai sistem pemilihan.

Namun Liles mengatakan, tak menemukan satu pun dari sistem tersebut yang terlibat dalam penghitungan suara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini