Sukses

Biaya Kesehatan Murah, Wisata Medis Rusia Kian Populer

Salah satu wisata medis yang populer adalah program bayi tabung. Perawatan gigi juga termasuk yang menjadi favorit.

Liputan6.com, Moskow - Selain tertarik dengan sejumlah objek wisata, pelancong yang datang ke Rusia juga bertujuan melakukan pengobatan medis. Menurut Asosiasi Pariwisata Media Rusia salah satu program yang kian diminati oleh masyarakat dunia adalah fertilisasi in vitro atau program bayi tabung (IVF).

Dikutip dari laman RBTH, Kamis (22/6/2017) wisata media populer karena harganya yang 2,5 kali lebih murah dibanding di Eropa atau Amerika.

Disamping itu, keuntungan lain yang dapat dirasakan oleh pasien mancanegara adalah undang-undang reproduksi Rusia yang lebih fleksibel dan liberal. Banyak hal yang dilarang oleh negara lain, tetapi hal itu tak terjadi di Rusia.

Tak hanya program bayi tabung, kedokteran gigi juga merupakan tindakan medis yang paling populer di Rusia.

Menurut Presiden Asosiasi Pariwisata Medis Rusia (AMT), Konstantin Onishchenko, sekitar 44 persen dari pasien internasional di Rusia membuat janji dengan dokter gigi. Sebut saja kelompok turis asal China yang sering kali berkunjung ke dokter gigi di sela-sela tur dan liburan mereka.

Berdasarkan laporan dari AMT, kunjungan medis di Rusia kian meningkat. Setidaknya 24 persen jumlah pasien asing yang berkunjung ke rumah sakit Rusia.

"Sebagian besar pasien asing kami berasal dari negara-negara tetangga bekas pecahan Soviet termasuk Kazakhstan, Kyrgyzstan, Ukraina, dan Belarus. Tetapi adapula yang berasal dari negara lain seperti Italia, Irlandia, Prancis, Serbia, Tiongkok Amerika Serikat, hingga Kanada," tutur Dokter Elena Kalinina yang merupakan kepala klinik kesehatan reproduksi ART-EKO.

Para ahli mengatakan, undang-undang di Rusia yang fleksibel berkontribusi pada pertumbuhan pariwisata medis khususnya program kehamilan.

"Di Italia misalnya, donasi sel telur dan surogasi selalu mendapat perlawanan dari gereja Katolik. Baru sekitar dua tahun yang lalu, donasi telur dilegalisasikan di negara tersebut. Meskipun harus berjalan lambat," kata Dokter di Klinik Karmenta Moskow Aleksander Obydennov.

Inggris melarang segala jenis kompensasi finansial untuk donor telur, sementara Israel memberlakukan batasan usia yang ketat untuk prosedur fertilisasi in vitro.

Itu sebabnya banyak orang yang mempertimbangkan untuk menjalani program bayi tabung di Negeri Beruang Merah tersebut.

"Secara keseluruhan, program donor telur yang ditawarkan oleh klinik kami yang mencakup prosedur IVF akan menelan biaya mulai dari 2.500 hingga 5.500 euro. Harga tersebut dikenakan sama untuk masyarakat Rusia maupun orang asing," tutur Obydennov.

Para ahli juga meyakini bahwa untuk mempromosikan pariwisata medis ke Rusia, sejumlah isu harus dibenahi terlebih dahulu. Salah satunya adalah kebutuhan untuk mengenalkan visa medis.

Spesialis di Asosiasi Pariwisata Medis Rusia mengatakan, visa medis setidaknya harus berlaku selama empat hingga enam bulan dan merupakan visa multiple-entry.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini