Sukses

Habibie Ungkap Mengapa Kanselir Kohl Tak Bisa Bahasa Inggris

Liputan6.com, Jakarta - Di mata Presiden RI ke-3 B.J. Habibie, mendiang Kanselir Jerman, Helmut Kohl bukan cuma seorang pemimpin Negeri Bavaria. Habibie bercerita, Kohl dan dirinya merupakan seorang sahabat.

Mereka kerap berbagi cerita. Saat Habibie ke Jerman, ia kerap menyempatkan mengunjungi Kohl.

"Saya ketemu Kohl setiap kali ke Jerman saat saya punya waktu dan dia tidak sedang sakit dan bisa terima tamu saya datang ke rumahnya," ucap Habibie, di kantor Kedutaan Jerman di Jakarta, Rabu (20/6/2017).

Menurut Habibie, Kohl adalah sosok yang unik. Tak seperti Kepala Negara Jerman yang lain, Kohl enggan berbicara bahasa Inggris dalam forum resmi.

Ia selalu lebih memilih berbicara dalam bahasa Jerman. Ternyata, ada alasan kenapa sang Kanselir tak mau berbahasa Inggris.

"Kenangan banyak sekali, yang paling berkesan, saya pernah tanyakan kepada Pak Kohl, 'Kok, tak bisa bahasa Inggris? Itu semua (Kanselir Jerman terdahulu) jagoan bahasa Inggris'," sebut Habibie.

"Jawabannya tepat dia bilang pada saya, 'Yang memilih saya tak bisa bahasa Inggris', dia pimpin orang Jerman yang tidak bisa bahasa Inggris, 'kok ruwet-ruwet', sambil ketawa. Tapi sebenarnya dia bisa bahasa Inggris tapi kalau ngomong dia tak lancar, 'saya bilang yg bener saja dong'."

Selain itu, Habibie menyebut ada kenangan lain yang begitu berkesan. Mereka berdua punya kesamaan, yaitu sangat mencintai istri masing-masing.

Menurut Habibie, Kohl sangat terpukul saat kehilangan sang istri. Perasaan tersebut juga pernah dirasakan oleh Habibie.

"Saat Kohl sakit, setelah kehilangan istri dia labil, saya juga mengalami demikian, tapi saya bersyukur bisa survive," kata dia.

Surat kabar Jerman, Bild yang dikutip dari BBC, Sabtu 17 Juni 2017 melaporkan bahwa Kohl meninggal di rumahnya di Ludwigshafen, bagian barat Rhineland-Palatinate.

Mantan Kanselir Jerman, Helmut Kohl mengalami penurunan kesehatan parah pada 2008. Sejak saat itu ia menggunakan kursi roda.

Kohl memimpin Jerman selama 16 tahun, pada periode 1982 hingga 1998. Dia dikenal sebagai sosok yang menyatukan Jerman Timur dan Barat setelah runtuhnya Tembok Berlin.

Bersama dengan sekutunya Presiden Prancis Francois Mitterrand, Kohl bertanggung jawab atas pengenalan mata uang euro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.