Sukses

Rusia Ancam Jadikan Pesawat Koalisi AS di Suriah sebagai Sasaran

Ancaman Rusia yang menyebut bahwa seluruh pesawat koalisi AS sebagai sasaran menyusul penembakan pesawat tempur Suriah oleh jet AS.

Liputan6.com, Raqqa - Rusia mengatakan pihaknya akan memperlakukan semua pesawat koalisi pimpinan Amerika Serikat sebagai "target".

"Benda terbang apa pun, termasuk pesawat dan drone milik koalisi internasional yang ditemukan di sebelah barat Sungai Efrat, akan dilacak sebagai sasaran oleh pertahanan udara Rusia, baik di udara maupun tanah," ujar Rusia memperingatkan seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (20/6/2017).

Negeri Beruang Merah juga mengancam akan menghentikan hotline untuk mencegah konflik dengan AS. Layanan telepon yang didirikan pada 2015 itu mengatur berbagai kekuatan militer yang beroperasi di wilayah udara Suriah.

Langkah tersebut merupakan respons Rusia setelah jet jenis F/A-18E Super Hornet milik AS menembak jatuh pesawat tempur milik Suriah pada 18 Juni lalu. Rusia adalah sekutu terkuat pemerintah Bashar Al-Assad dalam konflik di Suriah.

Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Washington gagal menggunakan hotline sebelum menembak pesawat tempur milik Suriah di dekat Raqqa. Mereka juga meminta dilakukan penyelidikan secara "hati-hati" oleh komando AS atas insiden tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengutuk penembakan pesawat tempur Suriah. Mereka mengatakan di samping sejumlah peristiwa lain, insiden tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional.

"Sebagai akibat dari pemogokan tersebut, pesawat Suriah hancur. Pilot Suriah terlempar ke area yang dikendalikan oleh ISIS. Nasibnya tidak diketahui," kata pernyataan tersebut.

Penembakan pesawat tempur Suriah oleh jet AS dilakukan dua jam setelah pasukan yang bersekutu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad menyerang Kota Ja'Din yang dikontrol oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Menurut pernyataan dari pasukan gabungan, sejumlah pasukan SDF yang didukung oleh koalisi pimpinan AS terluka dalam serangan tersebut. Berdasarkan pernyataan tersebut, serangan itu memukul mundur SDF dari Ja'Din yang berada di sebelah barat Raqqa.

Tak lama setelah serangan dilakukan, pesawat pemerintah Suriah Su-22 menyerang pasukan SDF dengan bom.

Menurut pernyataan koalisi, sebagai bentuk pembelaan diri dan merupakan peraturan pertempuran, F/A-18E Super Hornet milik AS menembak jatuh pesawat tempur Suriah di dekat Raqqa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.