Sukses

Kisah 5 Pesawat yang Hilang Secara Misterius

Berikut 5 kasus pesawat yang hilang secara misterius.

Liputan6.com, Jakarta - Dari dulu hingga sekarang, meski tragis, kecelakaan penerbangan dan pesawat kerap terjadi. Itu fakta.

Namun, yang hingga kini masih sulit untuk diterima oleh akal sehat adalah, pesawat atau penerbangan yang hilang, lenyap tanpa jejak.

Beberapa kasus juga menunjukkan sejumlah pesawat yang jatuh ke laut, namun baik bangkai maupun puing burung besi itu tidak berhasil atau sulit untuk ditemukan. Tengok tragedi Malaysia Airlines MH370 misalnya.

Semakin tidak masuk akal ketika di zaman ketika teknologi aviasi kian canggih, mendeteksi pesawat yang lenyap tersebut bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami.

Dari berbagai peristiwa, berikut 5 kasus pesawat yang hilang secara misterius sepanjang sejarah, seperti yang Liputan6.com rangkum dari Listverse.com, Senin (19/6/2017).

 

Saksikan juga video berikut

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Frederick Valentich dan Cessna 182L, 1978

Seorang pilot bernama Frederick Valentich berusia 20 tahun, yang menerbangkan Cessna 182L, dilaporkan hilang saat terbang melintasi Selat Bass, di antara Pulau Tasman dan Australia, pada 21 Oktober 1978.

Menurut laporan, sesaat menjelang hilang, muncul sebuah objek terbang yang tidak teridentifikasi (UFO) di dekat pesawat yang diterbangkan oleh Valentich.

Menurut rekam komunikasi antara Valentich dengan ATC (air traffic control), pilot muda itu melaporkan tengah diikuti oleh sebuah pesawat lain. Namun, ATC menyebut kepadanya bahwa tidak ada pesawat lain selain Cessna 182L yang diterbangkan oleh Valentich.

Namun Valentich bersikeras melihat pesawat tersebut. Ia juga menyebut bahwa objek yang tidak teridentifikasi yang mengikutinya itu memiliki 4 lampu pendaratan di bagian kaki pesawat.

Tak lama kemudian, benda terbang itu melintas di atas pesawat Valentich dengan jarak sekitar 300 meter, melakukan manuver orbit di atas Cessna 182L-nya, sambil menyinarinya dengan cahaya.

Saat kejadian tersebut, ATC meminta agar pemuda 20 tahun itu melakukan identifikasi atas UFO tersebut. Valentich merespons dengan mengatakan, "Itu bukan pesawat," sebelum transmisinya dengan ATC mendadak terganggu dengan suara benturan dan gesekan benda metal.

Beberapa detik kemudian, transmisi Valentich dengan ATC terputus. Sejak itu, pilot 20 tahun dan pesawat Cessna 182L tersebut, tak pernah terlihat lagi.

Menurut teori yang dijelaskan oleh pensiunan pilot AU Amerika Serikat James McGaha dan penulis Joe Nickell, hilangnya Valentich murni disebabkan karena kecelakaan tunggal. Mereka menilai bahwa pemuda 20 tahun itu minim pengalaman, mengalami disorientasi dan ilusi penerbangan, lepas kendali, dan kemudian jatuh di lautan. Sementara cahaya yang dilihat olehnya merupakan pancaran sinar Venus, Mars, Mercurius, atau bintang Antares.

 

3 dari 6 halaman

2. Amelia Earhart dan Lockheed Model 10 Electra, 1937

Sebagai salah satu pionir aviasi Amerika Serikat, Earhart merupakan nama yang cukup terkenal. Namun, popularitasnya juga disebabkan oleh misteri hilangnya sang pilot perempuan itu saat terbang melintasi Samudera Pasifik dekat dengan Pulau Howland, pada 2 Juli 1937.

Earhart dan navigator Fred Noonan, dilaporkan hilang saat sedang melaksanakan misi penjelajahan mengelilingi dunia pada percobaan kedua. Pada percobaan pertama, pesawat Lockheed Model 10 Electra-nya sempat mengalami gagal mesin dan harus landas untuk diperbaiki.

Percobaan kedua dilakukan pada Juni 1937 dan berhasil. Memasuki Juli 1937, saat hendak terbang dari Lae, Papua Nugini ke USCGC Itasca yang berlabuh di Pulau Howland, Earhart dan Noonan dilaporkan mengalami komunikasi buruk dengan ATC dari kapal.

Jalin komunikasi buruk itu berakibat fatal dan berakhir dengan hilangnya Earhart dan Noonan.

Sejumlah spekulasi beredar terkait hilangnya Earhart dan Noonan, mulai dari 'teori jatuh dan tenggelam' membuat jasad dan bangkai pesawatnya tidak ditemukan, mendarat di Pulau Gardner namun tewas dan jasadnya tidak ditemukan, hingga ditangkap oleh pasukan Jepang.

 

4 dari 6 halaman

3. Flying Tiger Flight 739, 1962

Pada 16 Maret 1962, Flying Tiger Flight 739 yang terbang dari California ke Saigon hilang dari radar, bersama dengan ke-107 penumpang pesawat.

Pesawat tipe Lockheed L-1049H Super Constellation yang baru beroperasi selama 5 tahun itu terbang dari California dan singgah di Honolulu, Pulau Wake, Guam, dan Pangkalan AU Clark di Filipina, sebelum akhirnya tiba di Saigon.

Namun, 80 menit setelah landas dari Guam menuju Pangkalan AU Clark, pesawat itu mengalami putus komunikasi dengan ATC, dan sejak itu tak pernah terdengar lagi.

Sejumlah spekulasi mengenai penjelasan hilangnya Lockheed L-1049H Super Constellation itu beredar. Teori pertama menyebut bahwa burung besi itu jatuh dan tenggelam di Samudera Pasifik.

Teori lain yang lebih bemuatan konspiratif menjelaskan bahwa pesawat kargo yang dipenuhi personel dan manifes militer yang hendak menuju Saigon Vietnam itu disabotase. Hingga teori lain yang menyebut bahwa pesawat itu hilang akibat UFO.

 

5 dari 6 halaman

4. Pencurian Boeing 727-233, 2003

Pada 2003, sebuah pesawat terbang Boeing 727-233 dengan nomor pendaftaran N844AA sedang melaju pelan sepanjang landasan pacu bandara Quatro de Fevereiro di Luanda, Angola, tanpa komunikasi antara awak pesawat dengan menara pengendali.

Pesawat berukuran sedang itu kemudian lepas landas tanpa izin dan mengarah ke barat di atas samudera Atlantik tanpa menyalakan lampu ataupun transponder. Raib hingga sekarang. FBI dan CIA menggelar pencarian ke seluruh dunia tanpa membuahkan hasil dan hingga akhirnya pencarian dihentikan.

6 dari 6 halaman

5. Antonov An-32 AU India, 2016

Pada 22 Juli 2016, sebuah pesawat transport twin-engine Antonov An-32 milik Angkatan Udara India menghilang saat terbang di atas Teluk Benggala, bersama dengan 29 orang yang terbang bersamanya.

Kontak radar hilang pada pukul 09:12 22 Juli 2016. Misi pencarian An-32 itu menjadi operasi pencarian terbesar dalam sejarah India.

Enam belas kapal, sebuah kapal selam, dan enam pesawat dikerahkan untuk membantu pencarian di dan sekitar Teluk Benggala. Pada tanggal 15 September 2016, misi tersebut dibatalkan, dan semua penumpang diduga tewas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.