Sukses

RI Menjajaki Perdagangan Bilateral dengan Inggris

Beberapa lembaga menilai Indonesia perlu menjajaki perdagangan bilateral dengan Inggris.

Liputan6.com, London - Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (P2K2) Amerika dan Eropa melakukan pertemuan riset (Policy Research Meeting – PRM) dengan berbagai lembaga think tank di Inggris.

Dalam kegiatan tersebut, beberapa lembaga seperti Legatum Institute, Chatham House, dan Global Counsel menyampaikan pendapat, bahwa Indonesia perlu membuka pembicaraan mengenai kesepakatan perdagangan bilateral dengan Inggris (PTA/FTA) tanpa harus menunggu selesainya proses negosiasi Inggris dengan Uni Eropa.

Dalam proses negosiasi Brexit yang sedang berlangsung, seperti diberitakan Kemlu.go.id yang dikutip Minggu (18/6/2017), ada beberapa negara membuka jalan pembicaraan informal kerja sama perdagangan dengan Inggris, yakni Amerika Serikat, Tiongkok, India, Swiss, Australia, dan Selandia Baru.

Pada kesempatan itu, pusat P2K2 Amerika dan Eropa juga melakukan pertemuan dengan Amnesty International (AI). Dalam rangka mendapatkan informasi tentang report on palm oil scandal yang ditebitkan oleh AI.

Dalam kaitannya dengan masalah tersebut pula, Global Counsel menyampaikan bahwa Indonesia perlu mempertimbangkan menjajaki untuk memiliki framework standardisasi bagi sustainable palm oil dengan mengikuti format seperti FLEGT di sektor logging.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.