Sukses

Helmut Kohl, Kanselir Jerman Terlama Abad ke-20 Meninggal Dunia

Liputan6.com, Berlin - Mantan kanselir dan pencetus reunifikasi Jerman pada 1990, Helmut Kohl, meninggal dunia. Ia menghembuskan napas pada usia 87 tahun.

Surat kabar Jerman, Bild yang dikutip dari BBC, Sabtu (17/6/2017) melaporkan bahwa Kohl meninggal di rumahnya di Ludwigshafen, bagian barat Rhineland-Palatinate.

Mantan Kanselir Jerman, Helmut Kohl mengalami penurunan kesehatan parah pada tahun 2008. Sejak saat itu ia menggunakan kursi roda.

Kohl memimpin Jerman selama 16 tahun, pada periode 1982 hingga 1998. Dia dikenal sebagai sosok yang menyatukan Jerman Timur dan Barat setelah runtuhnya Tembok Berlin.

Bersama dengan sekutunya Presiden Prancis Francois Mitterrand, Kohl bertanggung jawab atas pengenalan mata uang euro.

Mengetahui kematian Kohl, Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker memerintahkan lembaga-lembaga Uni Eropa untuk mengibarkan bendera setengah tiang.

"Kematian Kohl membuatku sangat sedih. Ia mentor sekaligus teman dari Eropa, ia akan sangat dirindukan," ungkap Juncker melalui Twitter.

Kanselir Jerman Angela Merkel -- mantan anak didik Kohl yang kemudian menyerukan pengunduran dirinya karena skandal pendanaan politik -- juga mengatakan kematian Kohl menorehkan kesedihan yang mendalam.

"Helmut Kohl meraih dua prestasi terbesar dalam politik Jerman beberapa dekade terakhir -- reunifikasi Jerman dan persatuan Eropa," kata Merkel seperti dikutip dari BBC, Sabtu (17/6/2017).

"Helmut Kohl menyadari bahwa dua hal itu tak terpisahkan."

Mantan Presiden AS George HW Bush pun turut serta memberikan penghormatan terakhir, kepada sosok yang dikenalnya saat menjabat pada 1989 hingga 1993. Ia menyebut Kohl sebagai teman sejati dan salah satu pemimpin terbesar pasca-perang Eropa.

Kanselir Terlama Abad ke-20

Helmut Kohl, yang memimpin partai Christian Democratic Union/CDU adalah kanselir Jerman terlama abad ke-20.

Ia merupakan sosok penuh semangat dalam integrasi Eropa, yang membujuk orang Jerman untuk meninggalkan Deutschmark dan mendukung mata uang tunggal Eropa.

Di Inggris, ia dikenang karena perbedaan pendapatnya dengan Uni Eropa dengan mendiang Perdana Menteri Inggris si Iron Lady atau Wanita Besi, Margaret Thatcher.

Di Prancis, ia adalah pemimpin Jerman yang memegang tangan Mitterrand saat peringatan Perang Verdun tahun 1984 saat mengenang Perang Dunia I ke-70.

Tapi bagi rakyat Jerman, ia adalah segalanya. Sosok pemersatu negara yang terbagi oleh kekuatan Sekutu setelah Perang Dunia II.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.