Sukses

4 Orang Tewas dalam Teror Bom di Masjid Kota Kabul

Sebelum meledakkan diri, dua pelaku sempat terlibat baku tembak dengan aparat kepolisian.

Liputan6.com, Kabul - Setidaknya empat orang tewas dan delapan orang luka-luka dalam serangan yang terjadi di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan. Menurut pejabat keamanan setempat, peristiwa itu terjadi pada Kamis 15 Juni 2017.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (16/6/2017) Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Najib Danish mengatakan, dua tersangka yang diduga melakukan aksi penyerangan mencoba memasuki masjid Al Zahra di kota Kabul.

Namun, niatan itu dapat digagalkan oleh pihak kepolisian. Akibatnya, terjadi pergesekan yang memicu baku tembak.

Setelah insiden baku tembak, dua pelaku penyerangan itu berpindah lokasi dan berlindung di area dapur masjid sebelum akhirnya meledakkan diri.

Sementara itu, media propaganda yang berafiliasi dengan ISIS, Amaq News Agency, mengaku kelompok teroris itu bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.

Di antara empat korban yang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut, setidaknya ada tiga orang warga sipil dan satu petugas kepolisian. Sementara delapan korban luka-luka terdiri dari empat warga sipil dan empat anggota kepolisian.

Serangan tersebut terjadi saat masjid tengah ramai dikunjungi oleh para jemaah.

Kepala Eksekutif Afghanistan yakni Abdullah Abdullah mengutuk serangan tersebut melalui akun Twitter miliknya.

"Serangan terhadap umat muslim yang tengah menjalankan ibadah salat di masjid terlebih di bulan suci Ramadan adalah hal yang bertentangan dengan ajaran agama dan kepercayaan manapun. Saya mengutuk segala bentuk tindakan permusuhan ini," tulis Abdullah Abdullah melalui akun Twitternya @afgexecutive.

Salah satu korban yang tewas diketahui bernama Haji Ramazan, seorang pengusaha terkenal di Kabul yang juga turut serta membangun masjid Al Zahra.

Serangan itu terjadi pada saat kota Kabul tengah dilanda gelombang serangan mematikan. Aksi ini diduga terjadi akibat protes publik terhadap pemerintahan Presiden Ashraf Ghani di mana ia didesak segera mengundurkan diri.

Selama tahun 2017, juga terjadi enam kali aksi teror yang mengakibatkan korban tewas di Afghanistan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini