Sukses

Video Staf United Airlines Dorong Lansia hingga Jatuh dan Pingsan

Seorang staf United Airlines diperkarakan atas dugaan mendorong pria lansia hingga jatuh dan pingsan.

Liputan6.com, Houston - Sebuah video beredar baru-baru ini, memperlihatkan seorang staf United Airlines mendorong pria lansia hingga jatuh dan pingsan. Insiden itu terjadi di Bandara Houston, Texas.

Insiden tersebut terjadi pada 21 Juli 2015 di George Bush International Airport.

Kasus tersebut belakangan mengemuka setelah lansia malang itu, Ronald Tigner (71)-- yang juga seorang jaksa di Texas -- mengajukan tuntutan hukum. Pengacara pihak penggugat menyerahkan rekaman CCTV adegan tersebut ke TV KPRC, yang kemudian beredar di dunia maya.

"Ini adalah hal yang paling tak berperikemanusiaan yang pernah saya lihat dalam hidup saya," kata pengacara Tigner, William Hoke seperti dikutip dari New York Post pada Kamis (15/6/2017).

CCTV memperlihatkan Tigner tak bergerak di lantai setelah didorong staf United Airlines. Korban tak sadarkan diri setelah kepalanya menghantam lantai.

Pengacara mengatakan, saat itu, tak satupun pegawai United yang menolong kliennya.

"Klien saya terkapar tak berdaya selama beberapa menit," kata Hoke. "Dan tak satupun pegawai United datang untuk mengeceknya. Mereka benar-benar memperlakukannya seperti sampah."

Dalam rekaman itu terlihat, tak satupun pegawai United terlihat menolong Tigner. Padahal kakek itu terkapar selama tiga menit.

Seorang penumpang yang belakangan diduga sebagai suster, berlutut di samping Tigner untuk menolongnya -- 50 detik setelah lansia itu tergeletak.

Sementara, pegawai United yang berdiri tak jauh dari situ mengatakan, "Lihat saja." 

Pegawai United kemudian menelpon 911 untuk minta bantuan. Namun, staf tersebut tak memberi informasi jelas, apakah lansia itu terjatuh karena didorong atau tiba-tiba tidak sadarkan diri.

"Ini luar biasa keterlaluan," kata Hoke.

Berikut rekaman detik-detik pegawai United Airlines dorong Tigner hingga jatuh dan tak sadarkan diri:

Tigner kemudian menggugat United Airlines dan dua karyawan atas tuduhan perbuatan tak bertanggung jawab. Orang yang mendorongnya, yang diidentifikasi sebagai Alejandro Anastasia, juga masuk dalam daftar tergugat. Nilai gugatan mencapai lebih dari US$1 juta.

Menurut pengacara penggugat, perselisihan bermula saat kliennya meminta boarding pass-nya dicetak baru karena tak jelas terlihat. Alih-alih membantunya, Anastasia menertawakan dan mengumpat Tigner.

"Anastasia menatap Tigner, tersenyum, namun berkata, 'Apakah Anda tak melihat kami sedang sibuk?'," kata Hoke. "Dan klien saya memberitahu Anastasia untuk menghapus senyum dari wajahnya. Saat itulah Anastasia berkata, 'I'll kick your (umpatan kasar)'," lanjut tuntutan Hoke.

Lalu, Anastasia mendorong hingga Tigner jatuh ke lantai.

Minta Maaf

Menurut TV KPRC, pihak United Airlines mengirimkan keterangan kepada stasiun itu berisi permintaan maaf kepada Tigner.

Maskapai itu mengaku telah melihat rekaman video tersebut dan telah meminta Anastasia bertanggung jawab atas insiden itu dengan menulis permintaan maaf dan menghadiri kelas pengendalian emosi.

Belakangan diketahui, Anastasia tak lagi bekerja di United Airlines.

Insiden tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian mimpi buruk untuk industri penerbangan di Amerika Serikat, khususnya United Airlines.

Baru-baru ini, seorang pemusik klasik menggugat maskapai tersebut minggu lalu setelah dia mengklaim dilarang terbang dengan biolanya yang berusia ratusan tahun.

Dan pada bulan April, penumpang David Dao, diseret keluar dari pesawat gara-gara maskapai tersebut mengalami over-booking.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.