Sukses

Menghapus Kata 'Trump' di Foto Buku Tahunan, Guru di AS Diskors

Guru di Amerika Serikat diskors gara-gara menghapus kata "Trump" di foto buku tahunan.

Liputan6.com, New Jersey - Seorang guru di New Jersey, Amerika Serikat diskors gara-gara buku tahunan dan Donald Trump. Ia diduga menghapus tulisan "Trump" yang terpampang di foto dua siswa. 

Tulisan Trump terpampang di kaus dan jaket yang dikenakan kedua murid dalam foto buku tahunan. Setelah pengeditan, para siswa seakan mengenakan atasan polos.

Dikutip dari BBC, pada Selasa (14/6/2017), guru yang bertanggung jawab terhadap isi buku tahunan akhirnya "dirumahkan" sementara, meski masih mendapat gaji.

Guru itu bernama Susan Parsons. Menurut Kepala Sekolah Wall Township High School, Cheryl Dyer, salah satu staf pengajarnya telah melanggar hak kebebasan berbicara para siswa.

"Adalah hak murid untuk mengekspresikan rasa sukanya pada Presiden Trump," Dyer menulis dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan akhir pekan lalu.

Dia menambahkan, tindakan guru tersebut adalah bagian dari "penyensoran" --yang bisa jadi melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS yang menjamin kebebasan berekspresi.

"Kasus ini kami anggap sangat serius dan penyelidikan menyeluruh atas apa yang terjadi sedang dilakukan," tulis Dyer.

Menghapus Kata 'Trump' di Foto Buku Tahunan, Guru di AS Dihukum (Wall High School/BBC)

Salah satu siswa yang fotonya 'disensor', Grant Berando mengaku kecewa. Kepada Asbury Park Press pada hari akhir pekan lalu, ia mengungkapkan, perubahan dalam fotonya adalah contoh nyata penggunaan program Photoshop.

Ia mengaku menunjukkan foto editan tersebut pada ayah dan ibunya. "Saya sangat kecewa," kata Grant.

"Saya suka Trump, dan juga rekam jejaknya. Memakai kaus itu seperti mengabadikan momentum," kata

Grant mengklaim, siswa yang memakai atribut kampanye capres lainnya, tak mengalami pengeditan.

Sementara itu, ayah Grant, Joseph Berardo menuntut buku tahunan diterbitkan ulang. 

"Yang saya sayangkan, ini adalah momentum pilpres pertama yang menarik perhatian anak saya," kata dia. 

Orangtua siswa lainnya juga mengungkapkan ketidaksukaannya.

"Siapa bilang mengedit foto seperti itu tak masalah," kata Janet Dobrovich-Fago kepada CNN.

Putri Dobrovich-Fago, Montana, mencantumkan kutipan soal Trump di biografi singkat tentang dirinya. Sementara, foto putranya, Wyatt juga jadi sasaran pengeditan.

Guru yang diskors, Susan Parsons, menurut akun LinkedInnya telah bekerja di sekolah distrik selama 15 tahun. Sementara dari catatan publik diketahui ia memperoleh penghasilan lebih dari US$ 87.000 pada  2016.

Kabarnya orangtua siswa yang diedit fotonya akan bertemu dengan kepala sekolah dan penasihat buku tahunan minggu ini.

 

Saksikan video menarik berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.