Sukses

Timbunan Tisu Basah di Saluran Limbah Tasmania Telan Jutaan Dolar

Pemerintah Tasmania mengajukan permohonan untuk menghentikan biaya yang menyebabkan borosnya anggaran, yakni pembersihan limbah padat.

Liputan6.com, Hobart - Otoritas perairan Tasmania, TasWater, telah mengajukan permohonan untuk menghentikan biaya yang menyebabkan borosnya anggaran, yakni pembersihan limbah padat di saluran pembuangan.

Mereka meminta warga untuk berpegang pada prinsip '4 P' (pee, poo, puke, paper), yakni hanya menyiram "air kencing, tinja, muntahan dan tisu ke toilet".

TasWater berada di bawah tekanan untuk memperbaiki infrastruktur yang mengalami penuaan dan memperkirakan akan menghabiskan biaya 2 miliar dolar Australia (atau setara Rp 20 triliun) selama 10 tahun.

Setiap dua minggu, mereka mengangkat satu ton tisu basah dan sejumlah produk yang tak bisa hancur saat disiram. TasWater mengatakan, penyumbatan di sistem pembuangan menyedot jam kerja dan sumber daya yang bisa digunakan di area lain.

Dikutip dari Australia Plus, Senin (12/6/2017), Desember lalu dibutuhkan biaya 1 juta dolar Australia (atau setara Rp 10 miliar) untuk mengangkat 30 ton sampah padat dari pabrik pengolahan limbah di Launceston.

Royce Aldred dari TasWater mengatakan, pihaknya telah melakukan eksperimen yang menunjukkan bahwa tisu basah tak bisa larut dalam air -- tidak seperti tisu toilet. Hal tersebut dilakukan untuk menekankan bahaya tisu basah terhadap saluran pembuangan.

"Hasil yang kami dapatkan menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar larut seperti yang Anda pikirkan," sebut Aldred.

"Bila Anda membandingkannya dengan tisu toilet biasa, tisu itu larut cukup cepat di sistem pembuangan kami dan menjadi beberapa bagian yang lebih kecil."

Aldred mengatakan, solusi untuk mengurangi pemborosan anggaran pengelolaan limbah akibat tisu basah yang menyumbat sebenarnya sederhana, yakni jangan memasukannya ke kloset.

TasWater mendesak warga untuk mempraktekkan prinsip "4 P" – yakni hanya menyiram "air kencing, tinja, muntahan dan kertas toilet" ke kloset.

"Jika ragu tentang apa yang bisa mereka siram, saya minta warga untuk menelepon atau membuka situs kami," sebut Aldred.

"Kami dengan senang hati memberi saran ketimbang tidak menyelesaikan masalah di sistem pembuangan kami," ujar dia.

Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan yang mengklaim bahwa tisu basah larut seperti kertas toilet biasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.