Sukses

Semangat Wona Sumantri Populerkan Pencak Silat di Amerika Serikat

Pencak silat yang berasal dari Indonesia kian mendunia. Seorang anak bangsa mempromosikan bela diri asal Tanah Air tersebut hingga ke AS.

Liputan6.com, Washington DC - Salah satu olahraga tradisional asal Indonesia kini semakin mendunia. Tak ada yang menyangka, cabang olahraga yang mengedepankan unsur seni di setiap gerakannya ini, banyak diminati oleh warga lokal di Amerika Serikat.

Dikutip dari laman Voice of America, Minggu (11/6/2017) Diaspora asal Indonesia yakni Wona Sumantri sudah mengajar pencak silat di wilayah Washington D.C selama lebih dari 20 tahun.

Melalui pencak silat, Wona mempromosikan kebudayaan Indonesia ke Negeri Paman Sam tersebut.

Kepada muridnya yang hampir seluruhnya adalah warga lokal AS. Pria tersebut mengajarkan beberapa ilmu. Diantaranya ilmu Harimau Singgalang dari Sumatera Barat dan ilmu silat Cimande dari Jawa Barat yang telah diwariskan oleh ayahnya.

"Karena itu sudah menjadi bagian dari keluarga saya. Ayah, adik, dan kakak saya orang silat. Jadi sudah jadi warisan turun menurun," ujar Wona Sumantri.

"Semakin saya tumbuh dewasa, saya semakin bangga dengan kebudayaan Indonesia sehingga saya memilih untuk menjadi pengajar silat," tambahnya.

Selama puluhan tahun, Wona mengajar ilmu bela diri tersebut di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington D.C. Selain itu ia juga berkeliling AS untuk mengajar di berbagai seminar. Tahun 2011 lalu, Wona memutuskan untuk membuka tempat berlatih pencak silat dengan nama 'Silat Martial Arts Academy' di negara bagian Maryland.

Aksi Wino Sumatri saat peringatan Hari Kemerdekaan ke-70 di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (Facebook/Silat Martial Arts Academy)

"Saya rasa untuk mempromosikan pencak silat ke masyarakat umum harus membuka sebuah studio. Jadi, studio ini sama seperti studio lainnya seperti karate dan taekwondo. Ini menjadi usaha saya juga," kata Wona.

Hingga saat ini, sudah ada lima orang pelatih yang mengajar termasuk Wona dan adiknya yang bernama Rendy. Tiga pelatih lainnya adalah warga lokal yang turut membantu Wona guna mengenalkan pencak silat di Amerika.

Tak hanya di Maryland, Silat Martial Arts Acedemy ini juga memiliki cabang di negara bagian Virginia. Jumlah muridnya kini mencapai 80 orang. Kisaran umur para murid beragam, mulai dari lima hingga enam puluh tahun.

Wona menilai pencak silat banyak peminatnya di Amerika. Hal itulah yang membuat dirinya tertarik untuk mengajar. Terlebih banyak murid yang mau membantu misi pria tersebut.

Menurut Wona, orang-orang yang tertarik dengan pencak silat karena sudah menguasai ilmu bela diri yang lain. sehingga banyak yang ingin mengetahui olahraga ini yang merupakan warisan budaya Indonesia.

"Kebanyakan orang-orang ingin mencari tahu lebih. Banyak yang sudah memiliki pengalaman bela diri namun mereka masih merasa kurang. Pencak silat itu lengkap, ada teknik kuncian, bantingan dan main senjata. Sehingga mereka merasa pencak silat sangat lengkap," kata Wona.

Tak hanya mengajar, Wona juga sering melakukan demonstrasi pencak silat dan tampil dalam acara kebudayaan di Amerika Serikat.

Tinggal di AS sejak usia lima tahun, tak membuat Wona melupakan Tanah Air. Ia bahkan semakin cinta dan bangga terhadap kebudayaan Indonesia.

"Saya optimistis, karena Indonesia itu memang kaya dan sudah dikenal di seluruh dunia. Termasuk pencak silat," ujar Wona.

Ia melihat pencak silat seperti batik. Tinggal tugas kita sebagai orang Indonesia untuk mempromosikannya kepada warga Internasional.

"Kita harus yakin dan bangga dengan latar belakang Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus bangga dengan budaya Indonesia," kata Wona.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.