Sukses

Dikira Teroris, Aktor Drama Ditangkap di Toilet Kereta Prancis

Pria ini terpaksa diturunkan dari dalam kereta setelah diduga sebagai pelaku teror di dalam kereta cepat TGV di Prancis.

Liputan6.com, Paris - Seorang kondektur kereta api di Prancis merasa takut, ketika dirinya mendengar seseorang sedang berbicara sendirian di dalam toilet.

Pria itu mendengar kata-kata dalam bahasa Inggris yang berarti 'pistol' dan 'senjata' dari dalam kamar kecil di kereta cepat TGV, yang tengah melintasi Prancis bagian selatan, dari Marseille menuju Paris.

Ia merasa takut karena mengira akan terjadi sesuatu hal yang buruk. Jangan-jangan, orang yang ada di dalam toilet adalah pelaku teror. 

Dikutip dari laman BBC, Sabtu (10/6/2017) pasca-penyerangan di luar Katedral Note-Dame Paris, sebagian warga menjadi takut dan waspada.

Karena panik, si kondektur lantas memutuskan untuk mengambil tindakan. Ia memberi tahu atasannya, yang kemudian menghubungi polisi setempat. Pria mencurigakan itu pun dibawa keluar dari dalam toilet untuk diinterogasi.

Ia lantas dibawa ke kantor polisi di luar kota Valance untuk menjalani proses interogasi. 

 

Ternyata, pria yang dicurigai sebagai pelaku teror adalah seorang aktor drama yang tengah berlatih dalam salah satu adegan film.

Ia mengatakan, tengah berlatih untuk audisi dan memilih berlatih di dalam toilet agar tidak mengganggu penumpang lainnya yang berada dalam satu gerbong miliknya.

Pria berusia 35 tahun yang merupakan aktor komedi Paris yang tak disebutkan namanya itu, saat di kamar mandi, berbicara dalam bahasa Inggris dan Belanda dengan nada keras.

Tak lama setelah dimintai keterangan, pria tersebut akhirnya dibebaskan.

Salah satu media lokal di Prancis Bleu France, melaporkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Rabu 7 Juni 2017 sore.

Akibat dari insiden tersebut, kereta cepat TGV Prancis harus berhenti di luar jadwal yang telah ditentukan.

Meski demikian, hal seperti itu tidak mengejutkan, sebab Prancis berada dalam situasi darurat. Apalagi, sebuah kereta ekspres di Prancis pun sempat menjadi sasaran serangan teror pada dua tahun yang lalu.

"Mengingat situasi terkait aksi terorisme dan guna meningkatkan kewaspadaan, kondektur kereta ingin menghindari risiko," ujar juru bicara perusahaan kereta api Prancis SCNF.

Saksikan juga video menarik berikut ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.