Sukses

12 Orang Ini Sukses Wujudkan Mimpi Jadi Astronot NASA

Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengumumkan 12 nama astronot baru NASA.

Liputan6.com, Houston - Banyak anak kecil bermimpi menjadi seorang astronot. Menggunakan baju antariksa, masuk ke dalam mesin roket, dan menghitung mundur hingga pesawat ruang angkasa lepas landas.

Julukan sebagai astronot kini resmi melekat pada 12 orang setelah National Aeronautics and Space Administration (NASA) merilis nama-nama anggota baru dalam keluarga besarnya. 

Bertempat di Johnson Sapce Center di Houston, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence pun mengumumkan ke-12 nama astronot baru tersebut. Mereka adalah Kayla Barron, Zena Cardman, Raja Chari, Matthew Dominick, Bob Hines, Warren Hoburg, Jonny Kim, Robb Kulin, Jasmin Moghbeli, Loral O'Hara, Francisco Rubio, dan Jessica Watkins.

"Ini adalah 12 pria dan wanita yang memiliki keunggulan tersendiri. Serta memiliki keberanian dan pribadi yang baik sehingga bisa membawa bangsa kita selangkah lebih maju ke depan," ujar Pence.

"Dan siapa tahu mereka inilah yang akan menginspirasi anak bahkan cucu kita di masa mendatang agar dapat berperan dalam program pemerintah AS," tambahnya.

Ke-12 orang tersebut terpilih setelah berhasil mengalahkan 18.300 kandidat yang mengirimkan lamaran ke NASA. Para anggota baru tersebut tidak akan dikirim ke luar angkasa dalam waktu dekat.

Per Agustus mendatang, mereka harus menjalani pelatihan lebih dulu selama dua tahun di Johnson Space Center.

Dalam akun Twitter-nya, Mike Pence menulis: "Tiba di @NASA_Johnson dan bertemu dengan 12 astronot terpilih. Selamat untuk kalian semua."

Cuitan Wakil Presiden Amerika Serikat dalam akun resminya saat mengumumkan 12 nama astronot baru untuk NASA (Twitter/@VP)

Menanggapi cuitan Pence, warganet memberikan komentar beragam.

"Ironisnya, seorang pria yang tidak percaya pada sains bertemu dengan sekelompok ilmuwan elite AS. Ia benar-benar tersesat," tulis @zvrk31.

"Terima kasih banyak, telah mengunjungi JSC dan menyambut astronot terbaru untuk AS. Betul, mereka akan menjadi masa depan kita," tulis @omaflinger.

Dari 12 astronot yang terpilih, semuanya memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Seperti dikutip dari laman NASA.gov, salah satu anggota terpilih yaitu Jonny Kim merupakan seorang dokter lulusan Harvard Medical School. Kim menjalani program magang medisnya di Harvard Affiliated Emergency Medicine Residency di Massachusetts General Hospital dan Brigham and Women's Hospital di Boston.

Kim juga memiliki beberapa pengalaman sebelum bergabung dengan NASA. Pada tahun 2002, Kim terdaftar sebagai anggota medis di Angkatan Laut AS.

Ia bertugas di tim penerimaan anggota militer dan menangani kesehatan beberapa anggota seperti penembak jitu, navigator, dan pasukan yang akan menjalani penugasan di Timur Tengah.

Beda halnya dengan Loral O'Hara, wanita berusia 34 tahun ini memperoleh gelar Bachelor of Science di Aerospace Engineering dari University of Kansas di Lawrence, Kansas, pada tahun 2005. Kemudian ia memperoleh gelar Master of Science di bidang Aeronautika dan Astronotika dari Universitas Purdue, di West Lafayette, Indiana pada tahun 2009.

Sebelum terpilih menjadi anggota NASA, O'Hara bekerja sebagai teknisi di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) di Woods Hole, Massachusetts.

Namun, pengalaman bekerja di NASA telah ia rasakan sebelumnya. Ketika berkuliah, wanita kelahiran Houston ini pernah berpartisipasi dalam program Akademi NASA di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard dan mengikuti program magang di Laboratorium NASA Jet Propulsion.

Menurut Ellen Ochoa selaku astronot dan Direktur Johnson Space Center, setelah proses pelatihan mereka baru akan diberi misi. Termasuk misi luar angkasa, meneliti stasiun antariksa internasional dan meluncurkan pesawat ruang angkasa untuk perusahaan komersial.

"Anak-anak di Amerika Serikat saat ini bermimpi untuk menjadi seorang astronot. Kami dari pihak NASA tentu merasa antusias menyambut mereka sebagai tim di masa depan dan siap menjadi generasi penerus Amerika Serikat," ujar Ellen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.