Sukses

Kompleks Parlemen Iran Diteror Ledakan Bom dan Penembakan

Menurut laporan, ada empat pelaku. Tiga di antaranya melakukan penembakan, dan satu lagi menjadi pelaku bom bunuh diri.

Liputan6.com, Tehran - Dilaporkan telah terjadi rangkaian serangan di Ibu Kota Iran, Tehran, siang hari waktu setempat, 7 Juni 2017. Rangkaian serangan berupa penembakan dan ledakan bom di sekitar Kompleks Parlemen Iran dan Makam Ayatollah Khomeini.

Media pemerintah Iran Fars News, Rabu (7/6/2017), menyebut bahwa serangan itu dilakukan oleh empat orang. Fars News menambahkan, tiga di antaranya merupakan pelaku bersenjata yang melakukan penembakan, dan satu orang sisanya merupakan pelaku bom bunuh diri.

Pelaku bom bunuh diri itu merupakan seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya. Sementara itu, CNN melaporkan bahwa seorang perempuan lain telah ditangkap. Adapun, dua pelaku sisanya dikepung oleh aparat keamanan.

Informasi terbaru yang diwartakan oleh media Iran menyebutkan, seorang pelaku yang telah dikepung itu dilaporkan tewas saat baku tembak. Seorang yang lain melakukan bunuh diri dengan menelan pil sianida.

Selain itu, sebuah rompi yang dilengkapi bahan peledak telah berhasil dijinakkan oleh otoritas keamanan.

Rangkaian serangan tersebut terjadi di waktu yang hampir bersamaan dengan peristiwa penembakan di dalam gedung parlemen Iran. Penembakan di dalam gedung parlemen tersebut mengakibatkan seorang penjaga keamanan terluka.

"Sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam gedung parlemen, seorang penjaga keamanan terluka," sebut keterangan kantor berita Iran, seperti dikutip dari BBC, Rabu 7 Juni 2017.

Beberapa kabar menyebut, serangan ini juga melukai sejumlah orang lain yang berada di gedung parlemen.

Saksi mata yang juga anggota parlemen, Elyas Hazrati mengatakan, serangan dilakukan di beberapa titik. Pelaku menggunakan senjata AK-47.

"Pelaku penyerangan tiga orang, dua dengan AK satu menggunakan pistol bermerek Colt," ucap Hazrati.

Di waktu hampir bersamaan, serangan juga terjadi di makam Ayatollah Khomeini.

Hingga berita ini turun, sejumlah media masih terus melakukan verifikasi dan konfirmasi serta memperbarui kabar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.