Sukses

7-6-1913: Kelompok Pendaki Pertama Penakluk Puncak McKinley

Hudson Stuck berhasil memimpin pendakian dan menjadi kelompok pertama yang berhasil menaklukkan puncak Gunung McKinley.

Liputan6.com, Alaska - Tepat pada hari ini tahun 1913, seorang misionaris asal Alaska yaitu Hudson Stuck berhasil memimpin pendakian, dan menjadi kelompok pertama yang berhasil menaklukkan puncak Gunung McKinley -- yang tertinggi di Amerika Utara dengan ketinggian 20.320 kaki.

Stuck pun menjadi seorang pendaki gunung yang sukses kala itu.

Pria kelahiran London, Inggris tahun 1863 yang pindah ke Amerika Serikat pada 1905 ini, menjadi archdeacon (ulama kristen senior) di gereja Episkopal yang terletak di Yukon Alaska.

Stuck dikenal sebagai sosok yang mengagumi budaya Indian asli, dan pernah melakukan perjalanan ke suatu daerah dengan medan yang sulit di Alaska. Tujuannya hanya untuk berkhotbah kepada penduduk desa dan mendirikan sekolah.

Pada Maret tahun 1913, pertualangan Stuck mendaki puncak Gunung McKinley bermula. Perjalanan awal dimulai dari Fairbanks, bersama tiga sahabatnya yaitu Harry Karstens yang bertugas sebagai wakil pemimpin ekspedisi, Walter Harper seorang laki-laki keturunan Indian asli dan siswa jurusan teologi bernama Robert Tatum.

Perjalanan mereka terbilang sulit dan menantang karena kondisi cuaca yang buruk. Insiden kebakaran di kamp mereka juga mengakibatkan beberapa makanan dan bahan-bahan lainnya hangus terbakar.

Meski ketersediaan bahan makanan terbakar, kelompok tersebut dapat bertahan hingga 7 Juni 1913 dan berhasil mencapai puncak McKinley.

Stuck yang memimpin ekspedisi tersebut, namun fakta di lapangan Harper lah yang menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak McKinley. Setelah itu baru diikuti oleh anggota kelompok lainnya.

Mereka dianggap sebagai kelompok pertama yang berhasil, karena sebelumnya sudah ada kelompok yang melakukan pendakian pada tahun 1910. Namun mereka hanya sampai pada puncak di bagian utara, yang nyata nya lebih rendah dari puncak yang diinjak oleh Stuck dan kawan-kawan.

Stuck menamai gunung tersebut dengan nama Athabascan Indian, yang juga disebut The High One atau berarti salah satu gunung yang paling tinggi.

Hudson Stuck meninggal di Alaska pada tanggal 10 Oktober 1920.

Saat ini, lebih dari 1.000 pendaki berharap bisa mendaki hingga titik paling tinggi McKinley setiap tahun. Namun hanya setengah dari mereka yang berhasil mencapai puncak gunung yang masuk dalam daftar 7 puncak gunung tertinggi di dunia.

Asal Mula Gunung McKinley

Pada 1889, gunung yang didaki oleh Stuck dan kawan-kawan sempat tertutup setengah oleh salju permanen sehingga dijuluki Densmores Peak. Namun tahun 1896 nama gunung tersebut diganti dengan nama Senator William McKinley, yang kala itu menjabat sebagai presiden ke-25 Amerika Serikat guna menghormati jasanya.

Taman Nasional Gunung McKinley didirikan sebagai tempat perlindungan satwa liar pada tahun 1917. Harry Karstens menjabat sebagai inspektur pertama untuk taman nasional tersebut.

Pada tahun 1980, taman ini diperluas dan dinamai Denali National Park and Preserve. Karena memiliki luas sekitar 6 juta hektar, taman ini dinyatakan lebih besar dari taman nasional Massachusetts.

Selain kisah keberhasilan Hudson Stuck dan kawan-kawan yang berhasil menaklukkan puncak McKinley, beberapa peristiwa juga terjadi di hari yang sama tahun berbeda.

Pada tahun 1893, saat itu Mahatma Gandhi melakukan aksi protes pertamanya. Ia memutuskan untuk melawan ketidakadilan dan membela hak-haknya sebagai orang India serta manusia.

Ketika kontrak kerjanya berakhir, Gandhi sengaja memutuskan untuk menetap di Afrika Selatan dan meluncurkan kampanye melawan pencabutan hak orang India untuk mengeluarkan pendapat.

Selain itu pada 1692 tercatat sebagai momen saat gempa besar menghancurkan kota Port Royal yang terkenal di Jamaika. Akibatnya ribuan orang tewas.

Getaran kuat memicu tanah retak dan tsunami yang menghancurkan kota. 

Port Royal dibangun di sebuah pulau kecil di lepas pantai Jamaika di pelabuhan seberang Kingston.

Sebanyak 6.500 penduduk tinggal dan bekerja di sana. Pada abad ke-17, Port Royal dikenal di seluruh dunia sebagai markas pembajakan, penyelundupan dan pesta pora.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.