Sukses

4 Tindakan Heroik Saat Teror Melanda London

Selalu ada pahlawan di tengah aksi teror di manapun, salah satunya terjadi di London pada Sabtu malam 4 Juni 2017 lalu.

Liputan6.com, London - Gabriele Sciotto baru saja ikut nonton bareng final Juventus lawan Real Madrid di sebuah kafe di kawasan Borough Market, London pada Sabtu 4 Juni 2017. Sesaat setelah pertandingan usai, ia memutuskan pulang karena jagoannya, Juventus kalah.

Saat itu pukul 23.00, London di malam minggu ramai seperti biasa. Namun, saat itu suasana sorak-sorai terdengar berbeda.

"Saya melihat orang berlarian di jalan dengan muka panik. Ada seorang pria. Mungkin 35 tahun, berteriak, 'lari, ada serangan teror'," kata Sciotto kepada The Guardian.

Namun, alih-alih berlari, pembuat film dokumenter itu justru mendatangi dari mana serangan itu terjadi. Saat itu, dia melihat tiga pria dan tak lama kemudian ada banyak polisi mengejar mereka.

"Lalu polisi menembak ke arah mereka. Saya melihat pria dengan sejumlah kaleng menempel di tubuhnya tergeletak. Saat itu saya mengambil fotonya," ujar Sciotto menceritakan insiden malam itu.

Sciotto boleh dibilang beruntung karena ia tak terluka dan mendapatkan foto salah satu terduga pelaku teror London malam itu.

Fotonya yang ia bagi ke media-media termasuk polisi memberikan masukan penting bagi pihak berwenang. Meski tak terlibat secara fisik, Sciotto menjadi salah satu pahlawan malam itu.

Teror London menewaskan tujuh orang dan melukai 48 lainnya. Ini adalah kali ketiga dalam tiga bulan terakhir Inggris diserang oleh terorisme.

Selain Sciotto, ada beberapa aksi heroik yang dilakukan oleh warga London di malam itu. Berikut empat kisahnya yang Liputan6.com kutip dari berbagai sumber pada Senin (5/6/2017).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Polisi yang Sedang Tak Bertugas

Salah seorang anggota British Transport Police  (BTP) harus mengalami luka serius di mukanya karena ia berhasil menjegal langkah salah satu pelaku teror London hanya dengan baton atau tongkat polisi. 

Petugas yang belum disebutkan identitasnya adalah orang pertama yang melaporkan insiden penusukan itu di Borough Market.

"Meskipun ia terluka parah, ia berhasil memanggil bantuan dan mendeskripsikan serangan dengan baik," kata Komandan BTP Konstable Paul Crowther, seperti dikutip dari CNN. 

Sang petugas tengah berada di luar stasiun penjagaan London Bridge saat insiden mobil tabrak pejalan kaki yang kemudian diikuti oleh aksi penusukan.

"Ia adalah orang pertama yang menjegal langkah salah satu pelaku. Hanya dengan baton atau tongkat, ia melawan pelaku. Itu tanda betapa petugas saya berani dan tangguh," ujarnya lagi.

Petugas pemberani itu baru saja bergabung dengan BTP selama dua tahun. Kini dilaporkan ia dalam kondisi stabil.

3 dari 5 halaman

2. Wartawan yang Jago Kung Fu

Jurnalis sekaligus jagoan kung fu, Geoff Ho adalah salah satu Londoners --atau warga Lonon-- yang juga dianggap pahlawan melawan aksi teror pada Sabtu 4 Juni 2017 malam.

Geoff Ho (Facebook)

Ho, seorang editor bisnis di Sunday Express kini dalam perawatan intensif setelah memilih untuk melawan para penyerang yang ia kira hanyalah perkelahian biasa.

Jagoan Kung Fu dan kickboxing itu ditusuk di leher setelah ia melindungi penjaga restoran dari serangan penusukan.

Pasca-insiden itu, Ho sempat menulis status di Facebook, "Tak tahu apakah ini bodoh atau mulia karena melerai sebuah perkelahian di luar resto Southwark Tavern, tapi dua orang bajingan itu mencoba menusuk penjaga pintu yang tak bersalah. Jelas itu salah."

4 dari 5 halaman

3. Chef dan Keranjang Roti

Chef asal Romania Florin Morariu dari toko roti Bread Ahead tengah bekerja saat insiden teror terjadi. Ia melihat orang-orang berlarian.

"Banyak yang terjatuh, dan pingsan. Saya melihat keluar ingin mengetahui apa yang terjadi," kata Florin kepada Associated Press.

Lalu, dia melihat dua pria mendekati seseorang, "dan menusukkan pisau ke tubuhnya berkali-kali dan saya tertegun tak tahu apa yang harus saya lakukan."

Namun Florin segera berpikir. Ia mencoba mendekati pelaku yang membabi buta menusuk korban. Satu-satunya senjata adalah keranjang roti.

"Saya pukul kepalanya dengan keranjang ini," ujarnya.

"Lalu tak lama kemudian, ada mobil polisi dengan loudsepaker berteriak, 'pergi! pergi!' dan mereka melempar granat. Saya pun lari," kata Florin.

Aksi heroiknya tak hanya itu, Florin membuka pintu dapurnya lebar-lebar agar orang-orang bisa berlindung di restorannya. Ada sekitar 20 orang bersembunyi di toko roti.

5 dari 5 halaman

4. Sopir Taksi

Seorang sopir taksi dianggap pahlawan setelah seorang perempuan mengatakan dia telah menyelamatkan hidupnya.

"Saya tengah berjalan ke London Bridge ketika sebuah taksi mendekatiku dan berteriak untuk lari," kata Rhiannon Owen dalam Facebooknya.

"Saya melihat ada pria sekitar tiga meter jauhnya dengan pisau sepanjang 12 inchi atau sekitar 30 cm mengejarku," katanya lagi.

Nona Owen berhasil lolos. Ia masuk ke pub dan berteriak kepada seluruh pengunjung untuk tiarap dan mengunci pub itu. Mereka semua berlari ke lantai dua bersembunyi. Ada sekitar 40 orang di situ.

"Terima kasih sopir taksi yang telah berteriak menyuruhku lari. Saya berterima kasih atas itu. Siapapun dia, saya berutang nyawa padanya," lanjut Owen lagi.

Tak jelas apakah supir taksi yang dimaksud Owen adalah orang yang sama. Ada sopir taksi lainnya bernama Chris yang menyaksikan insiden itu. Ia mencoba menabrakkan mobilnya namun tak berhasil.

"Yang bisa saya lalukan adalah memutar taksi berteriak agar orang berteriak untuk kabur atau ke arah lain."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.