Sukses

Arti di Balik 5 Bahasa Tubuh Kontroversial Donald Trump

Sejumlah ahli mengungkap arti di balik gerakan kontroversial Donald Trump, termasuk saat ia terekam mendorong PM Montenegro.

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan kunjungan kenegaraan untuk pertama kali. Selama sekitar dua minggu, Trump melawat sejumlah negara di Timur Tengah dan Eropa.

Tak hanya bahasan pertemuannya dengan sejumlah kepala negara saja yang mendapat sorotan media, gerak tubuh yang digunakan pria kelahiran 14 Juni 1946 itu turut mendapat perhatian.

Sebut saja kala Donald Trump terekam mendorong Perdana Menteri Montenegro agar bisa tampil di depan dalam sesi foto dan genggaman tangannya yang erat saat bersalaman dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Sejumlah orang pun menebak-nebak tentang arti di balik jabatan tangan dan ekspresi wajah Donald Trumo.

Sementara orang-orang berspekulasi, sejumah ahli bahasa tubuh mengungkap arti di balik 5 gerakan Donald Trump ini seperti dikutip dari CNN, Senin (29/5/2017):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. 'Menyingkirkan' PM Montenegro

Detik-Detik Donald Trump 'Menyingkirkan' PM Montenegro (NATO TV via AP)

Trump tertangkap kamera sedang menyingkirkan Perdana Menteri Montenegro, Dusko Markovic, saat akan menjalani sesi foto di kantor pusat baru NATO di Italia.

Tangan kirinya memegang lengan Markovic dan menyingkirkannya hingga koleganya itu terdorong ke belakang.

Tanpa melihat Markovic, miliarder nyentrik itu lantas membenarkan jasnya dengan dagu mendongak dan bibir yang dimonyongkan. Meski terlihat kaget, Markovic hanya tersenyum dan berdiri di belakang presiden ke-45 AS itu.

Bagi ahli bahasa tubuh Judi James, gerakan Trump yang ingin tampil di muka itu menunjukkan bahwa Trump adalah pria yang status dan kekuasaannya tak ia peroleh dengan mudah.

"Anak-anak yang tumbuh menjadi pusat perhatian jarang akan repot-repot menekankan bahwa ia memiliki peran atau merasa perlu untuk memperjuangkannya," ujar James.

"Menempati salah satu kedudukan tertinggi di dunia sepertinya tidak menghentikan kebutuhannya untuk tampil dominan di setiap kesempatan," imbuh dia.

Namun sejumlah ahli lain lebih menyoroti gerakan saat Trump membenarkan jasnya dan tak melakukan kontak mata dengan Markovic setelah kejadian tersebut.

"Anda dapat mengetahui dari bahasa tubuh Trump setelah mendorong Markovic, bahwa ia meyakini bahwa kekuasaan tertinggi adalah haknya," kata James.

2. Bersalaman dan Menarik Tangan Orang

Donald Trump saat menjabat tangan Neil Gorsuch

Saat memberi selamat kepada Wakil Presiden AS Mike Pence, Trump menjabat tangannya dan kemudian menarik tangan Pence beberapa kali.

Gerakan dengan sebutan 'grab and yank' itu juga ia lakukan beberapa bulan setelahnya saat mengumumkan nominasi Hakim Agung, Neil Gorsuch.

Oleh para ahli, gerakan Trump tersebut disebut mengintimidasi, agresif, dan 'mengerikan' untuk ditonton. Dari gerakan Trump tersebut, para ahli dapat menyimpulkan bahwa pria berusia 70 tahun itu adalah seorang alpha male atau laki-laki yang dominan.

3 dari 3 halaman

3. Jabat Tangan Super-Erat Trump

Presiden AS Donald Trump saat bersalaman dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron (AFP)

Trump tampaknya telah mengubah cara menyapa kawan politiknya menjadi 'medan perang'

"Ini kembali kepada bahasa tubuh pada tahun 80-an di mana pria paling kuat yang memenangkan kesepakatan," ujar James.

Di Brussles, Trump dan presiden baru Prancis Emmanuel Macron bersalaman dengan gaya yang disebut 'white-knuckled handshake' -- salaman di mana buku-buku jari orang yang bersalaman menjadi putih karena genggaman yang sangat erat.

Ketika ditanya tentang hal tersebut, sejumlah ahli bahasa tubuh memiliki pandangan yang berbeda.

"Macron berusaha maksimal atas permainan itu," ujar seorang ahli bahasa tubuh dan Louise Mahler. "Trump berusaha memenangkannya namun tidak dalam kesempatan ini."

Namun ahli perilaku dan bahasa tubuh Steve Van Aperen memiliki terjemahan berbeda.

"Macron berusaha memperlihatkan kekuatan dan kontrol atas Trump, namun menurut pendapat saya Trump yang menang," kata Van Aperen.

4. Jari Membentuk Segitiga Terbalik

Donald Trump dan Barack Obama (AP)

Politikus, aktor, dan sebagian besar tokoh masyarakat memiliki posisi istirahat favoritnya, tak terkecuali dengan Trump.

Trump memiliki posisi favorit yang disebut dengan 'the steeple', yakni posisi di mana ujung jari saling bersentuhan sehingga membentuk segitiga terbalik.

Menurut ahli, posisi tersebut memperlihatkan kekuatan, rasa percaya diri, dan berpikir dengan seksama.

5. Wajah Muram

Presiden ke-45 Amerika Serikat (AFP)

Ekspresi wajah yang paling sering diperlihatkan Trump adalah wajah 'muramnya', yakni gabungan antara rahangnya yang terlihat tegas, mulut tertutup rapat, dan matanya yang fokus menatap sesuatu.

"Sebagai bahasa tubuh internasionalnya, saya membayangkan bahwa ia berpikir perlu untuk tetap menjaga penampilannya sebagai pria yang dominan," kata James.

Menurut penjelasan James, ekspresi tersebut merupakan pose populer di antara hewan yang dominan, terutama ketika mereka berada di tengah-tengah anggota kelompok lain yang memiliki tingkatan lebih rendah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.