Sukses

Top 3: 4 Fakta Obat-Obatan Terlarang dalam Perang

Berikut tiga artikel yang paling banyak menarik perhatian pembaca Liputan6.com kanal Global edisi 29 Mei 2017 pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Obat-obatan terlarang tak dapat dilepaskan dengan sejarah peperangan. Malah, sebuah konflik dapat timbul atas perebutan klaim barang haram itu.

Sementara itu, obat-obatan terlarang disebut-sebut sebagai sumber dana bagi teroris. Sedangkan sejumlah laporan menyebut bahwa narkoba dimanfaatkan untuk menggapai kemenangan dalam sebuah konflik bersenjata.

Artikel yang membahas empat fakta narkoba dalam perang paling disorot pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Senin, 29 Mei 2017 pagi.

Dua artikel lain yang menjadi perhatian pembaca adalah menyingkap rahasia Kakbah yang menjadi kiblat suci Umat Islam, serta empat mantan Ibu Negara Amerika Serikat yang memakai kerudung di Vatikan.

Berikut Top 3 Global Selengkapnya:

1. Obat Kuat Nazi dan Kamikaze...Ini 4 Fakta Narkoba dalam Perang

Ilustrasi parit pertahanan Perang Dunia I, Cheshire Regiment di Somme, 1916. (Sumber Wikimedia Commons/Imperial War Museums/John Warwick Brooke)

Lihatlah sejarah peperangan, dan beberapa di antaranya akan ditemukan kaitan erat dengan motif peredaran narkoba.

Bahkan, pertumpahan darah dari kedua belah pihak yang berkonflik dalam sebuah pertempuran, terkadang memperebutkan klaim atas obat-obatan terlarang.

Bahkan menurut sejumlah laporan, barang haram itu, digunakan sebagai sumber pendanaan bagi kelompok teroris.

Namun, sebagian besar perang justru memanfaatkan narkotika untuk menggapai kemenangan dalam sebuah konflik bersenjata. Para prajurit tempur dilaporkan dicekoki narkoba yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kinerja, agresi, dan memberikan keberanian yang tidak wajar.

Selengkapnya...

2. Menyingkap Rahasia Kakbah, Kiblat Suci Umat Islam

Kabah (Wikimedia Commons)

Jutaan muslim rutin mengunjungi Kakbah sepanjang tahun dalam sebuah perjalan ziarah yang dikenal sebagai haji dan umrah.

Dua kota suci, Mekah dan Madinah di Arab Saudi menjadi saksi bisu masuknya peziarah haji dan umrah yang melimpah dari seluruh penjuru dunia--dari berbagai latar belakang bangsa dan ras.

Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari dua juta muslim melakukan ibadah haji setiap tahunnya.

Selama ziarah tahunan itu, perhatian dunia beralih ke Masjidil Haram dan Kakbah. Masih ada beberapa muslim maupun non-Muslim bertanya-tanya tentang apa yang begitu penting dari struktur berbentuk kubus di Kompleks Masjidil Haram itu.

Selengkapnya...

3. Selain Melania, 4 Ibu Negara AS Ini Pakai Kerudung di Vatikan

Ibu Negara AS, Melania Trump berjabat tangan dengan Paus Fransiskus pada pertemuan pribadi bersama Presiden AS,  Donald Trump di Vatikan, (24/5). Melania Trump mengenakan penutup kepala hitam saat menemui Paus. (L'Osservatore Romano/Pool Photo via AP)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Vatikan pada 24 Mei 2017 pagi. Ia turut didampingi istrinya, Melania Trump.

Sebelumnya, pasangan ini telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi, Israel, dan Palestina.

Saat berkunjung ke Arab Saudi, Melania memutuskan untuk tak memakai kerudung. Ia memilih menggunakan baju terusan jumper celana panjang dan sabuk emas, serta membiarkan rambut cokelatnya tergerai.

Tak seperti kunjungannya ke Arab Saudi, saat bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan, Melania memakai kerudung berwarna hitam. Ia juga mengenakan gaun hitam dengan panjang selutut.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini