Sukses

Demi Harta Warisan, Pria Inggris Nekat Bunuh Ayah Tiri

Liputan6.com, Essex - Seorang pria asal Inggris nekat menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh ayah tirinya. Motif pembunuhan diduga karena sang anak merasa kesal atas pembagian harta warisan. Akibat tindakan tersebut, ia dijerat dengan pasal pembunuhan.

Pria tersebut, Flash Day, yang tinggal di kawasan Rose Allen Avenue merasa kesal karena sang ayah tiri, John Sales, tidak menjadikan dirinya sebagai pewaris tunggal.

Dikutip dari BBC, Jumat (26/5/2017), pengadilan Chelmsford Crown Court menuding Day memperkerjakan Ryan Hynes seorang pembunuh bayaran yang masih berusia 22 tahun. Hynes menusuk Sales sebanyak 11 kali di bagian wajah, kepala, leher, dada, bahu dan punggung.

Namun, Day menolak tuduhan dugaan pembunuhan ayah tiri nya. Pengadilan menyatakan Hynes pergi ke kediaman ayah tiri Day di kawasan Hythe Hill pada tanggal 10 November 2015 dan melakukan serangan beringas tersebut.

Pihak kepolisian menyatakan ini adalah tindakan 'ganas' yang mengakibatkan Sales tewas terbunuh.

Seorang pensiunan yang menemukan jasad Sales segera menghubungi petugas untuk datang ke lokasi kejadian. Setelah petugas kepolisian tiba, jasad Sales ditemukan dengan kondisi luka parah di depan pintu rumahnya.

Setelah dibawa ke rumah sakit, korban mengalami kondisi koma dan menjalani lima kali operasi dan tindakan medis lebih lanjut.

"Day mencoba mengelabui petugas selama proses penyidikan. Ia menghapus beberapa riwayat pesan yang ia lakukan pra dan pasca pembunuhan," ujar petugas

"Namun, beberapa detektif menemukan beberapa bukti kuat yang menyeret nama Day dalam aksi serangan tersebut," tambahnya.

Dari bukti forensik yang dilakukan penyidik, melihat ada indikasi keterlibatan Hynes dalam aksi pembunuhan. Hingga pada bulan Oktober ia mengakui percobaan dan persekongkolan untuk membunuh ayah tiri Day.

"Ini adalah tindakan mengerikan yang terjadi akibat keserakahan", ujar Detective Inspector Al Pitcher.

Sementara itu Hynes akan dijatuhi hukuman pada bulan Juni mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini