Sukses

Polisi Tangkap 'Orang Dekat' Pelaku Bom Manchester Salman Abedi

Kepolisian Greater Manchester kembali menangkap 3 terduga pelaku yang memiliki kaitan kuat dengan ledakan bom di konser Ariana Grande.

Liputan6.com, Manchester - Kepolisian Greater Manchester kembali menangkap 3 terduga pelaku yang memiliki kaitan kuat dengan ledakan bom di konser Ariana Grande di Manchester Arena yang terjadi pada 22 Mei 2017 lalu.

Penangkapan ini merupakan hasil penyisiran aparat di wilayah utara Manchester, yang diduga sebagai lokasi domisili para terduga pelaku.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan Salman Ramadan Abedi, 22 tahun, sebagai aktor bomber bunuh diri yang menewaskan 22 orang.

Penangkapan terbaru, yang berhasil meringkus 3 orang terduga pelaku, merupakan hasil pengembangan kasus yang dilakukan oleh kepolisian Manchester, seperti yang diwartakan oleh Foxnews.com, Rabu, (24/5/2017).

Operasi itu merupakan bagian besar dari perintah Perdana Menteri Inggris Theresa May yang menetapkan situasi kritis di Britania Raya pada 23 Mei 2017 lalu. Sang perdana menteri juga memerintahkan setiap sumber daya yang dimiliki oleh kepolisian dan militer Inggris, untuk melakukan perburuan terhadap individu yang diduga memiliki kaitan kuat dengan serangan bom dan menerapkan pengamanan ekstra seantero Britania Raya.

Selasa 23 Mei 2017 lalu, polisi juga melakukan penyerbuan ke rumah Salman Abedi dan kediaman Ismail Abedi --kakak Salman-- di Manchester selatan.

Dari hasil operasi itu, kepolisian akhirnya menangkap seorang pria 23 tahun yang diduga memiliki kaitan dengan Abedi dan ledakan di konser Ariana Grande di Manchester Arena.

Hingga kini, aparat penegak hukum telah meringkus empat terduga pelaku pengeboman. Satu ditangkap pada 23 Mei 2017, sementara tiga sisanya ditangkap pada 24 Mei 2017.

Fox News juga merilis data terbaru korban luka menjadi 64 orang, menurut data yang diperoleh dari Greater Manchester Health and Social Care Partnership.

Menurut sejumlah pewartaan media, Salman Abedi merupakan keturunan dari orang tua yang berasal dari Libya. Sejak kecil Salman tumbuh di Manchester selatan dan berkuliah di Salford University.

Sejumlah aparat pemerintahan Inggris, AS, dan Prancis juga menduga bahwa Salman pernah melakukan perjalanan ke Libya saat gejolak kudeta Moammar Khadafi pada 2011, melancong ke Suriah pada tahun yang belum diketahui pasti, dan memiliki koneksi dengan ISIS.

Namun, hingga berita ini turun, pihak pemerintah Inggris belum merilisi informasi dan pernyataan resmi mengenai profil Salman Abidi, juga keempat terduga pelaku yang diringkus.

Saat ini, pemerintah Inggris --yang diwartakan oleh kantor berita The Guardian 24 Mei 2017-- tengah mengerahkan sekitar 5.000 personel militer di sejumlah titik rawan di Britania Raya. Mereka dikerahkan untuk menjaga sejumlah titik lokasi yang semula dikawal polisi bersenjata. Sementara itu, para polisi bersenjata tersebut akan ditempatkan di titik lokasi lain yang sebelumnya luput dari pengawasan aparat penegak hukum.

London juga dilaporkan tengah dikawal ketat oleh aparat kepolisian dan angkatan bersenjata. Sejumlah lokasi rawan yang menjadi tempat berkumpul orang banyak akan dikawal ketat oleh aparat.

Sabtu, 27 Mei 2017, Wembley Stadium, Greater London Area, akan menyelenggarakan perhelatan final sepak bola FA Cup, sedangkan Twickenham Stadium London akan menyelenggarakan partai final olahraga rugby. Menurut Kepolisian London seperti yang diwartakan The Guardian, dua tempat yang menjadi lokasi berkumpul khalayak ramai itu akan dikawal ketat.

"Petugas khusus kepolisian sedang meninjau setiap perhelatan yang akan diselenggarakan di Ibu Kota. Termasuk juga acara kecil yang biasanya tak pernah dipantau oleh kepolisian kini akan dijaga ketat, baik oleh petugas bersenjata dan berseragam lengkap, maupun petugas yang menyamar," kata juru bicara Metropolitan Police Service London.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.