Sukses

Hassan Rouhani Menang Pilpres Iran

Hassan Rouhani resmi diumumkan sebagai pemenang pemilihan presiden Iran. Ia akan meneruskan jabatannya selama empat tahun ke depan.

Liputan6.com, Teheran - Hassan Rouhani resmi diumumkan sebagai pemenang pemilihan presiden Iran. Itu berarti, ia akan meneruskan jabatannya selama empat tahun ke depan.

"Hasil final pilpres: Hassan Rouhani memenangkan masa jabatan kedua," demikian diumumkan media Iran, Fars News Agency.

Rouhani mengungguli lawannya, Ebrahim Raisi dalam Pilpres yang digelar Jumat 19 Mei 2017, dengan mengumpulkan 57 persen suara.

Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (20/5/2017), keunggulan Rouhani sekaligus menjadi kemenangan kubu reformis, serta pertanda bahwa rakyat di Negeri Para Mullah menginginkan jalinan hubungan yang saling menguntungkan dengan dunia luar.

"Aku memilih Rouhani," kata Mostafa, seorang pemilih di Teheran kepada CNN. "Aku bangga padanya, karena ia menunjukkan pada seluruh dunia bahwa kami adalah negara yang baik. Tujuan kami adalah kedamaian bagi dunia."

Rouhani, sosok yang moderat, adalah arsitek kunci kesepakatan Iran dengan Amerika Serikat, Uni Eropa dan mitra lainnya pada 2015 lalu.

Masa jabatan pertamanya menandai jangkauan Iran yang lebih luas ke dunia internasional.

Kesepakatan nuklir tersebut menjadi kontroversial, baik di sisi Amerika Serikat maupun Iran. Donald Trump, dalam kampanyenya, bahkan berkoar akan membatalkan hal itu.

Isu tersebut juga mengemuka dalam kampanye pilpres Iran. Sejumlah orang bahkan menganggapnya semacam 'referendum' soal itu.

Lebih dari 40 juta pemilih Iran memadati tempat-tempat pemungutan suara pada Jumat kemarin, demikian menurut kepala komisi pemilihan umum. Itu berarti lebih dari 70 persen pemilih menggunakan haknya.

Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya mengimbau rakyat untuk menggunakan haknya.

"Saya yakin, pemilihan presiden memiliki arti yang sangat penting," kata dia. "Nasib negara ada di tangan rakyat."

Khamenei selama ini dianggap mendukung kandidat Ebrahim Raisi, yang mendapatkan 38 persen suara.

Ebrahim Raisi merupakan seorang ulama konservatif yang dikenal dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei (AP/Office of the Iranian Supreme Leader)

Meski demikian, keberuntungan ada din pihak Rouhani. Apalagi, sejarah membuktikan, tak ada capres petahanan yang gagal memenangkan Pilpres sejak 1981.

Hubungan Rouhani dengan dunia luar, meski di tengah sanksi ekonomi dan pembatasan visa -- menjadi daya tarik bagi para para pemilih, terutama di daerah makmur.

Pengumuman hasil pilpres Iran dikeluarkan bertepatan dengan kunjungan Donald Trump ke Arab Saudi.

Saudi dan sejumlah negara Teluk berharap, Donald Trump akan menerapkan kebijakan dan sikap yang lebih keras terhadap Iran, daripada pendahulunya, Barack Obama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini