Sukses

Pengacara Rizieq Shihab Bawa Kasus ke PBB, Ini Respons Kemlu

Kapitra Ampera menyebut kliennya mempertimbangkan membawa kasusnya ke Dewan HAM PBB.

Liputan6.com, Jakarta - Pengacara Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Kapitra Ampera menyebut kliennya mempertimbangkan membawa kasusnya ke Dewan HAM PBB.

Terkait masalah tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanantha Nasir menyebut mereka Dewan HAM PBB memiliki kriteria sendiri kasus mana yang bisa diangkat.

"Isu itu kan ada mekanisme sendiri jadi ya dari segi substansi, dari segi prosedural itu ada mekanisme sendiri," jelas pria yang kerap Tata di kantor Kemlu, Kamis (18/5/2017).

"Saya tidak tahu apa yang dimaksud bersangkutan sehingga tak bisa kasih komentar secara detail tentang isu ini," sambung dia.

Tata menjelaskan dalam mekanisme masalah yang dibahas ke Dewan HAM PBB adalah yang menyangkut persoalan antar negara.

"Kami tidak tahu apa yang akan dilaporkan pihak bersangkutan itu seperti apa. Dan dalam hal ini mekanisme ada sendiri. Biasanya dalam konteks hubungan antar negara. Hanya negara yang bisa angkat isu ini di tingkat ini," jelasnya.

Sebelumnya, Kapitera menyebut kliennya yang merupakan saksi kasus pornografi berupa percakapan seks akan diundang ke kantor HAM PBB di Jenewa, Swiss.

"Ini jadi perhatian internasional, Sabtu malam Habib cerita bertemu seseorang, beliau malah mau diundang ke Jenewa, Swiss (kantor HAM PBB) untuk mempresentasikan ini," ujar Kapitera di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa 16 Mei lalu.

Tak hanya itu, Kapitra juga mengatakan, ada pengacara internasional yang siap mendampingi Rizieq Shihab bila ingin menggugat ke Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.

"Ada pengacara internasional dan menawarkan diri untuk mengawal Habib di Mahkamah Internasional di Den Haag," jelas Kapitera.

Namun begitu, Rizieq tak langsung menyetujui tawaran tersebut. Konsolidasi bersama tim advokasi dalam negeri masih dilakukan untuk menentukan berbagai pertimbangan.

"Tapi tentu dia (Rizieq) meminta pertimbangan kita tim advokasi, apa itu tetap diteruskan, apa yang terbaik, dan Habib juga tetap melibatkan kami," papar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini