Sukses

Mirip Kota di Meksiko, Kampung Pelangi Semarang Disorot Dunia

Kampung Pelangi di Semarang ini mendadak jadi perhatian dunia. Ada apakah gerangan?

Liputan6.com, Semarang - Kampung Pelangi yang tampil warna-warni di Semarang dilirik dunia. Sejumlah media asing memberitakan keberadaan wilayah kumuh yang jadi cantik itu.

Tempat yang kini menjadi objek foto itu disebut-sebut mirip salah satu desa di Italia.

Media Amerika Serikat Mashable mengangkatnya melalui tulisan 'This village in Indonesia is literally made out of rainbows'.

"Kampung Pelangi, which literally translates to Rainbow Village, has to be one of the most colourful villages in the world, let alone in Indonesia," tulis media itu yang dikutip Liputan6.com, Rabu (17/5/2017).

Kampung Pelangi, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai Desa Pelangi, menjadi salah satu desa paling berwarna di dunia, khususnya di Indonesia. Demikian kira-kira ulasan media tersebut.

Masih dari Amerika, situs yang mengangkat gaya hidup, Vogue juga tak mau ketinggalan dengan isu tersebut. Dengan artikel 'The Tiny Rainbow Village That’s Sparking an Instagram Craze', laman tersebut mengulas bahwa banyak wisatawan berduyun-duyun ke tempat menarik itu.

Kampung Pelangi, sebuah desa kecil di Indonesia itu dikagumi karena memiliki warna-warni unik dengan Technicolor dream motif.

Media Selandia Baru, Stuff.co.nz, dengan tulisan bertajuk 'Indonesian village paints itself all colours of the rainbow', mengangkat cerita bahwa warga desa di Kampung Pelangi itu diberi cat senilai US$ 22.500 untuk mengubah kotanya terlihat lebih menarik.

Sementara dari Inggris, Mirror.co.uk menuliskan ulasan kampung warna-warni itu dengan artikel berjudul 'Ramshackle slum to 'rainbow village': Shanty town is transformed into top tourist spot thanks to lick of paint'.

Sedangkan Bored Panda memuat isu itu melalui tulisan singkat berjudul 'Rainbow Village: Indonesian Government Invests $22,467 To Paint 232 Slum Houses, And Result Is Amazing', sambil memasang potret selfie maupun wefie di wilayah itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wilayah Kumuh Menjelma Jadi Cantik

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi membenahi permukiman kumuh di Semarang, salah satunya dengan mengusung bingkai kampung tematik.

Usai Kampung Seni, Kampung Bandeng, Kampung Batik, dan Kampung Jawi, Wali Kota Semarang tersebut mencoba menginisiasi program Kampung Pelangi.

Bertempat di Kampung Wonosari yang berada di perbukitan tengah kota, satu kompleks dengan pemakaman umum terbesar Bergota. Total ada 390 rumah yang akan diwarnai dengan cat berbagai warna. Diawali pengecatan 223 rumah pada Sabtu, 15 April 2017.

Tak tanggung-tanggung, Hendi mengawasi langsung pembenahan ini dengan ikut mengecat rumah warga.

"Di kampung ini, bukan hanya rumah yang dicat. Karena strukturnya perbukitan, sehingga ada tangga, jadi tangga juga ikut diwarnai," kata sapaan akrab pak walikota, Hendi kepada Liputan6.com.

Hendi yang mendapat penghargaan sebagai salah satu wali kota terbaik di Dunia 2014, yakni Socrates Award, membaur dengan warga. Menyapukan rol dan kuas sambil sesekali menjauh untuk melihat hasilnya. Pada tahap awal ini, disediakan 150 pail cat berbagai warna.

Selama ini Kampung Wonosari yang dikenal dengan sebutan Gunung Brintik itu merupakan sebuah kampung yang berada di lereng perbukitan. Dengan struktur itu, rumah-rumah warga terlihat seperti bertumpuk saat dilihat dari kejauhan.

Hendi kemudian menunjukkan foto-foto Guanajuato City di Meksiko, ada juga Kota Lima di Peru, ada pula Kota Cinque Terre di Italia. Kota-kota itu memiliki permukiman di lereng bukit dan sangat padat. Namun ditata dengan baik, sehingga tidak kumuh.

"Diawali dengan membuat warna-warni bangunannya. Sekarang menjadi salah satu destinasi wisata top," ujar Hendi.

Hendi juga menyebutkan bahwa konsep Kampung Pelangi ini nantinya akan menjadi salah satu destinasi wisata di tengah kota. Keberadaan Kampung Pelangi diharapkan akan memberi dukungan positif terhadap Pasar Kembang, Kalisari, yang baru saja selesai dibenahi. (Edhie Prayitno Ige)

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.