Sukses

Setelah Kim Jong-nam Tewas, Restoran Korut di Malaysia Tutup

Satu-satunya restoran Korea Utara Malaysia ditutup. Ada apa gerangan?

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Satu-satunya restoran Korea Utara Malaysia ditutup sekitar dua bulan setelah pembunuhan saudara diktator Kim Jong Un, Kim Jong-nam, di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2.

Restoran Koryo Pyongyang di pedalaman Kuala Lumpur, satu-satunya di Malaysia yang merupakan bagian dari lebih dari 100 restoran Korut di seluruh dunia, dilaporkan ditutup karena mengalami penurunan jumlah pelanggan dan pendapatan.

"Restoran satu-satunya yang beroperasi di Malaysia baru-baru ini gulung tikar dan pihak Korut tampaknya telah menarik para pekerjanya," kata seorang sumber anonim kepada Kantor Berita Korea Selatan Yonhap yang dikutip dari Asian Correspondent, Rabu (17/5/2017).

Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin tertinggi Korut itu, dibunuh oleh dua wanita saat ia berusaha meninggalkan Malaysia pada Februari 2017. Insiden itu menyebabkan perpecahan diplomatik antara kedua negara.

Sekitar seribu warga Korea Utara tinggal di Malaysia. Restoran Koryo Pyongyang itu melayani orang asing yang penasaran dengan kuliner negeri itu. Restoran membanderol harga tinggi untuk mengumpulkan pendapatan yang sangat dibutuhkan negaranya.

"Anda akan takjub dengan aneka mi dingin, bubur dan nasinya. Kami membuatnya seperti di Korea," promosi restoran itu melalui laman Facebook yang menautkan website Koryo.my--yang sekarang situsnya tidak aktif.

Selain di Malaysia, gerai seperti Koryo Pyongyang di ibu kota Asia Tenggara juga terdapat di Bangkok, Jakarta, Phnom Penh, Ho Chi Minh dan Vientiane.

Beredar kabar burung mata-mata dari Reconnaissance General Bureau (RGB) Korut dilaporkan beroperasi secara luas di Malaysia, Singapura, dan Indonesia selama beberapa dekade. Selain restoran, rezim itu memiliki kepentingan bisnis dalam konstruksi dan manufaktur tekstil di Asia Tenggara.

Pada Februari lalu, pihak berwenang Indonesia dikabarkan juga menyelidiki tuduhan spionase di restoran Korea Utara di Tanah Air.

Menurut sebuah sumber baru-baru ini kepada The Star di Malaysia, "Mereka menggunakan restoran tersebut sebagai front utama untuk melakukan pengumpulan data dan pengawasan intelijen, yang menargetkan politikus Jepang dan Korea Selatan, diplomat, tokoh korporat dan pengusaha terkemuka yang berkunjung atau berbasis di negara-negara itu."

Berdasarkan informasi yang beredar, warga Korea Utara yang tinggal di luar negeri harus melapor ke kedutaan terdekat setiap bulan untuk briefing atau diminta menjalani "pendidikan ulang" saat kembali ke negara mereka.

Analis keamanan regional Anthony Davis baru-baru ini mengatakan, "Mengingat warga Korea Utara dapat memasuki Malaysia tanpa visa, agen intelijen Korut lebih aktif di Malaysia daripada di negara lain di Asia Tenggara. Ini menjadi semacam wilayah penghubung (hub) regional. "

Banyak dari mereka yang mengunjungi Koryo membuat laporan di situs travel Tripadvisor bahwa di sana makanannya lezat dan pelayanannya prima. Pelayannya bisa multibahasa dan "cantik", meski memiliki harga yang lumayan mahal.

"Dari masuk ke restoran, Anda akan disambut oleh dua orang Korea Utara cantik dan dikawal ke kamar atau ruang utama untuk makan" lapor satu orang dari Vietnam.

"Pelayan di tengah jalan akan menari dan menyanyikan lagu-lagu cinta untuk menghibur malammu."

Namun, kini layanan seperti itu di Malaysia tak ada lagi.

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.