Sukses

Detik-Detik Mengerikan Saat Jet Pribadi Jatuh dan Picu Bola Api

Kecelakaan pesawat terjadi setelah terbang menurun dengan cepat dan menghujam ke tanah pada sudut hampir 90 derajat.

Liputan6.com, New Jersey - Sebuah jet pribadi jatuh di dekat pemukiman warga pada Senin 15 Mei 2017 siang waktu setempat. Sebanyak 2 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut.

Rekaman detik-detik mengerikan pesawat jatuh itu tertangkap kamera dari tempat bisnis di dekatnya. Dalam video itu terlihat saat benturan pesawat terjadi dan muncul bola api besar.

Melansir dari Daily Mail, Selasa (16/5/2017), Learjet 35 terlihat terbang rendah pada Senin sore di dekat Bandara Teterboro. Tidak ada orang lain di pesawat yang berasal dari Philadelphia itu, hanya dua orang awak pesawat yang semuanya meninggal dunia.

Pesawat itu terbang menurun dengan cepat dan menghujam ke tanah pada sudut hampir 90 derajat. Lalu bola api besar timbul di lokasi kecelakaan, dan beberapa detik kemudian asap hitam tebal mengembang ke udara.

Seorang pria terlihat berlari melintasi lapangan parkir menuju lokasi kecelakaan.

Video tersebut dirilis setelah diungkap bahwa pesawat tersebut didaftarkan ke sebuah perusahaan bernama A & C Big Sky Aviation, yang memiliki alamat di Montana.

Pemilik perusahaan tersebut diketahui sebagai Daniel dan Julane Wells. Mereka tidak bisa dihubungi pada Senin malam.

Federal Aviation Administration (FAA) mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut turun seperempat mil dari bandara di kawasan industri di Carlstadt, beberapa mil dari MetLife Stadium di Meadowlands.

"Tidak ada penumpang lain di pesawat itu dan tidak ada korban yang dilaporkan di lokasi kejadian," kata pihak berwenang.

Penyelidik FAA bergegas menuju lokasi kecelakaan, mencoba menentukan penyebab kecelakaan mematikan tersebut. Sementara layanan darurat bekerja lebih dari satu jam untuk memadamkan kobaran api dari ledakan pesawat jet.

Berikut ini rekaman video asap tebal pasca-ledakan pesawat:

Merusak Mobil dan Bangunan

Pesawat tersebut mendarat di pelataran Manhattan Door Corporation di Kero Road, menghancurkan beberapa mobil dan bangunan.

Joe Orlando, juru bicara kota tersebut, memastikan tidak ada orang di dalam gedung tersebut yang menjadi korban. Dia mengatakan potongan mesin meleleh bisa terlihat di reruntuhan yang hangus, bersama dengan roda dan bagian badan pesawat.

Seorang saksi mengatakan kepada NBC 4 bahwa pesawat terbalik sebelum jatuh di tempat parkir di dekat deretan gudang. Lainnya menyebut bahwa korban bisa bertambah jika banyak pekerja.

Seorang petugas mengatakan bahwa pesawat tersebut jatuh dari langit beberapa menit sebelum karyawan di gudang akan mengambil mobil mereka.

"Diperkirakan sekitar selusin mobil yang sebagian besar terdapat di tempat parkir hangus terbakar," saksi ketiga mengklaim.

Satu jam setelah kecelakaan dan kobaran api berhasil dipadamkan, terlihat beberapa mobil meleleh dan bangunan rusak bersama puing-puing pesawat hangus.

Pihak berwenang juga mengatakan bahwa ada kabel listrik yang meleleh akibat kebakaran. Penduduk setempat diminta meninggalkan tempat kejadian saat kebakaran, karena asap berbahaya dari bahan bakar jet.

National Weather Service memperingatkan angin kencang 15-25 mph dengan hembusan angin hingga 45 mph sesaat sebelum kecelakaan Senin pukul 15.30. Tapi pilot komersial dan jet itu, keduanya mengaku terbiasa dengan kondisi demikian.

Sebelum melakukan perjalanan dari Philadelphia, jet tersebut telah terbang dari Teterboro ke Bedford, Massachusetts, Senin pagi.

Bandara Teterboro ditutup setelah kecelakaan pesawat itu. Lapangan udara ini biasa digunakan untuk jet sewaan milik selebriti dan bisnis lokal -- dan merupakan tempat pendaratan favorit bagi jet mewah korporat dan sejenisnya.

Teterboro, yang dimiliki oleh Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey, adalah bandara tertua di wilayah New York City. Merupakan bandar udara sibuk karena puluhan pesawat lepas landas dan mendarat setiap hari.

Bandara itu merupakan lokasi kecelakaan udara yang menewaskan sembilan orang pada tahun 2009, saat sebuah pesawat bermesin tunggal dan sebuah helikopter bertabrakan di atas Sungai Hudson.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.