Sukses

Kim Jong-un Bangun Replika Istana Presiden Korsel, Buat Apa?

Citra satelit Google menunjukkan Korut membangun replika istana presiden Korsel lengkap dengan miniatur kebun dan atap berwarna biru.

Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un dilaporkan memerintahkan anak buahnya untuk membuat bangunan serupa Blue House -- julukan bagi istana dan tempat tinggal resmi Presiden Korea Selatan.

Keberadaan replika Blue House itu tertangkap oleh satelit Google. Gedung itu lengkap dengan kebun dan atapnya yang berwarna biru. Namun, seperti yang dikutip dari The Sun, pada Senin (15/5/2017), citra satelit terbaru memperlihatkan bangunan itu telah luluh lantak.

Menurut sejumlah laporan, replika istana presiden Korea Selatan itu diduga dihancurkan oleh militer Korea utara. Gedung itu diduga sengaja dibangun untuk kemudian dihancurkan.

Website Korsel, Chosun, melaporkan insinyur militer Korea Utara membangun replika itu selama berminggu-minggu. Gambaran citra satelit yang memperlihatkan bangunan itu berdiri didapat pada Mei hingga Oktober tahun lalu.

Namun, menurut Chosun, pada 22 April 2017, citra satelit memperlihatkan bangunan itu telah luluh lantak.

Media corong Kim Jong-un, KCNA lantas merilis foto yang memperlihatkan tentara Korea Utara menyerbu replika Istana Biru itu. Ada yang mengebom dengan helikopter, tank, hingga sejumlah tentara meringsek masuk ke bangunan ini lengkap dengan senjata dan basoka.

"Sepertinya bangunan itu dibuat untuk lokasi percobaan untuk senjata-senjata milik Korut," kata analis pertahanan Nick Henson dari Stanford University.

"Gedung itu mungkin dibangun dengan bermacam-macam material untuk menguji senjata mereka. Dan kerena ketidaksukaan terhadap Korsel, rezim Kim Jong-un membuatnya mirip dengan Istana Blue House," lanjutnya.

Citra satelit dan foto-foto yang beredar dari KCNA menambah daftar asumsi bahwa Korut bersiap melawan para lawannya. 

Sebelumnya, Blue House berhasil diserang oleh Korut. Saat itu tahun 1968, tim 31 komando Korut diam-diam memasuki kediaman Presiden Korea Selatan di Seoul.

Petugas keamanan Korsel berhasil menggagalkan serangan itu di menit-menit terakhir. Salah satu tentara komando Korut berhasil ditangkap, sisanya kabur. Kepada petugas polisi, tentara bayaran itu mengaku diperintah untuk menggorok leher Presiden Korsel saat itu, Park Chung-hee.

Presiden Park murka. Ia membalas dendam dengan membuat pasukan rahasia yang bertugas menghancurkan istana pendiri Korea Utara.

Namun, tensi kemudian mereda, tetapi pasukan rahasia Korsel marah karena infiltrasi dibatalkan. Mereka memberontak tahun 1971 dan membunuh para pelatih.

Semenjak saat itu hingga kini, Istana Blue House menjadi incaran rezim Korut. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.