Sukses

9-5-1956: 'Manusia Katak' Inggris Tewas Saat Intai Kapal Soviet?

Lionel 'Buster' Crabb hilang tanpa jejak. Kematian penyelam asal Inggris itu masih jadi misteri hingga kini.

 

Liputan6.com, London - Lionel 'Buster' Crabb hilang tanpa jejak. Mantan anggota kesatuan penyelam Angkatan Laut Inggris itu terakhir kali terlihat pada 19 April 1956, satu hari setelah kapal Uni Soviet yang membawa pemimpinnya, Nikita Khruschev tiba di Portsmouth, Britania Raya.

Pada pagi hari itu, mendiang terlihat meninggalkan Sally Port Hotel di Portsmouth.

Pria yang dikenal sebagai frogman (manusia katak) -- julukan untuk para penyelam -- kemudian dilaporkan hilang dan diduga meninggal pada 29 April 1956.

Pernyataan resmi Angkatan Laut Inggris menyebut, Crabb meninggal saat uji coba selam di Stokes Bay di pesisir Hampshire.

Namun, pernyataan berbeda disampaikan pihak Negeri Tirai Besi. Pada 4 Mei 1956, Pemerintah Uni Soviet menyampaikan protes ke Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris. Mereka mengklaim, seorang frogman terlihat di sekitar kapal mereka, Ordzhonikidze.

Spekulasi pun muncul, Crabb yang pensiun dengan pangkat komandan, diduga sedang menjalankan misi mata-mata rahasia yang izinnya belum dikabulkan. Targetnya adalah Uni Soviet. 

Komandan Crabb bergabung dengan Royal Navy Volunteer Reserve pada 1940 dan terlibat dalam penjinakan ranjau dan bom. Ia kemudian menerima George Medal karena berhasil menyingkirkan ranjau dari kapal selam saat perang.

Saat Crabb dikabarkan hilang, ia sudah tak bertugas di AL Inggris dan beberapa temannya menyebut bahwa ia sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Kepada sejumlah temannya, Crabb mengaku, ia akan menyelam di bawah kapal milik Moskow dengan imbalan sebesar 60 guinea atau sebesar 63 pound sterling.

Perihal hilangnya Crabb disampaikan Perdana Menteri Inggris, Sir Anthony Eden di depan parlemen pada 9 Mei 1956.

Sang perdana menteri menolak mengungkap detail soal insiden itu. Ia hanya mengklaim, bahwa langkah-langkah yang sesuai telah diambil.

 

"Bukan terkait kepentingan umum untuk mengungkapkan rincian tentang Komandan Crabb yang dianggap telah meninggal," ujar Sir Anthony dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC on This Day. "Langkah-langkah yang sesuai telah diambil," imbuh dia.

Sejumlah pihak menilai, jawaban PM Inggris sebagai upaya cuci tangan. Pemerintah London tak mau memicu konfrontasi dengan Moskow. 

Di sisi lain, pemimpin oposisi dari Partai Buruh Hugh Gaitskell memperingatkan Sir Anthony bahwa penolakannya untuk menjelaskan soal insiden itu akan membuat masyarakat menyimpulkan bahwa Komandan Crabb sedang menjalankan misi mata-mata.

Sir Anthony pun membalas komentar Gaitskell dengan berkata, "Anda berhak menuliskan kata-kata yang Anda sukai dari apa yang telah saya katakan."

Temuan Jasad Tanpa Kepala

Pada 1957, sebuah jasad tanpa kepala yang masih berada di dalam baju selam ditemukan di Pelabuhan Chichester. Seorang penyelidik koroner menyimpulkan bahwa itu adalah tubuh Crabb.

Sepuluh tahun kemudian, sebuah tengkorak manusia ditemukan terkubur sebagian di pelabuhan Chichester.

Meski sejumlah gigi tak memiliki petunjuk yang bisa dikaitkan dengan Crabb, namun seorang ahli patologi mengklaim bahwa tengkorak itu seusia dengan tubuh yang ditemukan pada 1957.

Rumor soal Komandan Crabb terus bergulir di media. Satu teori menyebut bahwa ia tewas akibat alat anti-frogman yang ada di kapal Ordzhonikidze atau oleh sniper di dek kapal.

Sementara itu klaim lainnya menyebut Komandan Crabb masih hidup dan tinggal di Uni Soviet atau Jerman Timur.

Sementara lainnya menyebut bahwa Crabb ditahan oleh Rusia.

Selain misteri hilangnya frogman di Inggris, pada 9 Mei 1972 sebanyak 90 penumpang dan 10 awak maskapai Sabena terjebak di dalam pesawat, di Bandara Lod, Tel Aviv, Israel selama 23 jam.

Tapi penantian para sandera akhirnya usai. Sebanyak 12 tentara Israel melancarkan aksi penyergapan para pembajak di dalam pesawat.

Sementara itu pada 9 Mei 2001, sebanyak 126 orang pendukung sepak bola tewas akibat kerusuhan di arena pertandingan di Ohene Djan Sports Stadium, Ghana.

Suporter Kumasi Asante Kotoko mendadak mengamuk karena Accra Hearts of Oaks unggul, mencetak dua gol akhir untuk mengalahkan jagoannya 2-1. Mereka kesal karena wasit mengesahkan gol Hearts yang menurut mereka offside.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.