Sukses

Ajang Lari Bersama Uni Eropa-ASEAN, Olahraga Sambil Beramal

Kegiatan EU-ASEAN tersebut juga menggalang dana lebih dari 75 juta rupiah untuk disumbangkan kepada 3 yayasan anak.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu acara mengisi peringatan ke-60 Perjanjian Roma, Uni Eropa (European Union, EU) menggelar acara lari bersama yang diselenggarakan pada Minggu 7 Mei 2017 pagi di lintasan Car Free Day (CFD) Jakarta.

Namun demikian, ada yang tidak biasa dalam perayaan kali ini. Mengacu kepada terbitan pers Uni Eropa yang diterima Liputan6.com pada Senin (8/5/2017), acara yang disebut EU-ASEAN Run tersebut dilaksanakan bersama dengan Sekretariat ASEAN.

Alasan pelaksanaan bersama itu berkaitan dengan 3 perayaan sekaligus, yaitu perayaan 40 tahun hubungan EU dan ASEAN, perayaan 50 tahun pendirian ASEAN, dan peringatan 60 tahun Perjanjian Roma sebagai landasan pendirian EU.

Acara lari dimulai pada 06.30 pagi di Intiland Tower Jakarta dan berakhir di Sekretariat ASEAN dengan menempuh jarak sekitar 7 kilometer.

Di garis akhir, para peserta dan undangan berkesempatan menikmati hidangan dan acara kebudayaan dari perwakilan beberapa negara EU (Belgia, Bulgaria, Hungaria, Irlandia, Italia, Jerman, Spanyol, dan Swedia) serta 10 negara ASEAN.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guérend bersama dengan beberapa pegawai di Intiland Tower, Jakarta. (Sumber European Union/Wahyu Yuliasih)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berlari, Bergembira dan Beramal

Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Francisco Fontan secara simbolis menyerahkan sumbangan kepada 3 yayasan anak di Indoensia. (Sumber Edelman)

Bukan sekedar berolahraga dan bergembira, melalui kerjasama dengan ASEAN Women's Circle, kegiatan tersebut juga menggalang dana lebih dari 75 juta rupiah untuk disumbangkan kepada 3 yayasan penyantun anak-anak Indonesia.

Yayasan-yayasan yang dimaksud adalah Yayasan Al Ikhwan, yang menyediakan pendidikan dasar bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah yang tidak terjangkau oleh program sekolah gratis DKI.

Kemudian, bantuan juga diberikan kepada Yayasan Onkologi Anak Indonesia yang berkecimpung dalam hal-hal terkait kanker anak di Indonesia.

Bantuan juga dialirkan kepada Yayasan Mpati, yang mengupayakan kesadaran tentang autisme serta pelatihan bagi orangtua berpenghasilan menengah-rendah yang memiliki anak-anak autistik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini