Sukses

Trump Tandatangani Anggaran Belanja Pemerintah US$ 1 Triliun

Donald Trump menyetujui anggara untuk mendanai kegiatan pemerintah federal selama sisa tahun fiskal, yang berakhir 30 September 2017.

Liputan6.com, Washington DC- Presiden AS Donald Trump menandatangani anggaran belanja pemerintah, bernilai satu triliun dolar sampai bulan September. Selain itu, ia juga mencegah penutupan pemerintah.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengukuhkan bahwa Presiden Trump menandatangani undang-undang (UU) tersebut pada Jumat 5 Mei 2017, setelah Kongres Amerika meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) itu dengan selisih suara besar.

RUU itu akan mendanai kegiatan pemerintah federal selama sisa tahun fiskal, yang berakhir 30 September, dan mencegah penutupan banyak bagian pemerintah federal.

Melansir dari VOA News, Sabtu (6/5/2017), kemenangan legislatif tersebut memerlukan perundingan selama berminggu-minggu antara para pemimpin kongres dan Gedung Putih.

Dengan UU itu, akan meningkatkan pengeluaran militer Amerika dan dana yang bagi keamanan perbatasan Amerika. Kendati demikian tak mendanai banyak janji yang dibuat oleh Trump dan Partai Republik.

Dana itu juga tak menyediakan uang untuk membangun tembok di perbatasan Amerika dan Meksiko, tapi terus mendanai program keluarga berencana atau Planned Parenthood.

Banyak anggota partai Republik konservatif menganggap UU tersebut sebagai kesempatan yang hilang, yang memberi terlalu banyak konsesi kepada kelompok minoritas partai Demokrat.

UU tersebut seharusnya sudah disetujui tanggal 1 Oktober lalu namun terus tertunda, sementara pemerintah federal didanai dengan beberapa peraturan sementara.

Donald Trump memuji rancangan anggaran itu di Twitter awal pekan ini, tetapi juga mengatakan bahwa pemerintah perlu ditutup dengan yang baik pada bulan September -- saat anggota parlemen akan memperdebatkan rencana anggaran belanja tahun 2018.

Pemerintah federal Amerika terakhir kali ditutup bulan Oktober 2013, ketika banyak kantor ditutup selama 16 hari dalam sengketa yang dipicu oleh usaha Presiden Obama mendorong peraturan asuransi kesehatan wajib bagi seluruh rakyat Amerika.

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.