Sukses

Menlu Retno: Indonesia Siap Perkuat Kerja Sama dengan AS

Pertemuan tersebut merupakan salah satu rangkaian dalam lawatan ke Negeri Paman Sam.

Liputan6.com, Washington, D.C - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi  kembali bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence. Pertemuan tersebut merupakan salah satu rangkaian dalam lawatan ke Negeri Paman Sam.

"Indonesia siap perluas dan perkuat kerja sama yang saling menguntungkan dengan Amerika Serikat di berbagai bidang," tegas Menlu Retno saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden AS, Mike Pence di Washington DC pada Kamis, 4 Mei 2017 waktu setempat.

"Hubungan perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat bersifat komplementari sehingga potensi pengembangan kerja sama perdagangan di antara kedua negara sangat terbuka lebar," ungkapnya.

Bagi Indonesia, Amerika Serikat adalah salah satu pangsa pasar terbesar bagi produk ekspor Indonesia dengan nilai US$ 15,68 miliar (11,94 persen market share) pada tahun 2016. Di saat yang sama, Indonesia dengan 250 juta penduduk dan jumlah kelas menengah yang terus bertambah adalah pasar besar bagi produk Amerika.

AS merupakan mitra dagang RI terbesar ke-4. Pada 2016, nilai perdagangan bilateral RI-AS tercatat sebesar US$ 23,4 Miliar. AS adalah investor asing peringkat ke-6 di Indonesia dengan nilai investasi US$ 1,16 miliar yang tersebar dalam 540 proyek.

Selain sebagai mitra dagang, Menlu Retno juga membahas upaya kerja sama strategis Indonesia-Amerika Serikat untuk menanggulangi terorisme dan radikalisme melalui pendekatan soft power.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 223 juta Muslim yang moderat, toleran dan demokratis (87,18 persen dari seluruh total penduduk Indonesia), terbesar di dunia, Indonesia memiliki kredensial besar dalam memimpin upaya global dalam melawan ideologi radikal.

Persepsi global yang mengaitkan tindakan terorisme dengan ajaran dan agama tertentu harus diluruskan, karena tidak akan menyelesaikan masalah bahkan berpotensi menimbulkan masalah yang lebih luas.

"Indonesia adalah contoh nyata bahwa tindakan terorisme tidak terkait dengan agama tertentu. Islam di Indonesia memberikan pesan perdamaian dan toleransi dan mencerminkan Islam sebagai rahmat bagi semua umat," tutur Menlu Retno.

Pembahasan terkait hal ini, menyusul pernyataan Mike Pence dalam kesempatan kunjungannya ke Indonesia pada 20-21 April lalu, yang menyampaikan kekagumannya atas budaya toleransi dan wajah Islam moderat di Indonesia.

Pence kembali memuji kebinekaan dan toleransi di Indonesia saat bertemu dengan Menlu RI dan menyampaikan kekaguman yang dialami saat di Jakarta ke berbagai pihak di Amerika Serikat.

Dalam kaitan ini, Menlu Retno menyampaikan bahwa nilai-nilai pluralisme dan toleransi merupakan soft power dan modal utama dalam membendung ideologi radikal dan terorisme.

Bagi Indonesia, upaya mendorong nilai toleransi dan harmoni serta melawan ideologi radikal terorisme yang bertentangan dengan nilai kebinekaan, kemajemukan, dan jati diri Indonesia adalah bagian dari kepentingan nasional.

"Nilai-nilai pluralisme dan toleransi merupakan asset bangsa Indonesia yang sangat dikagumi oleh bangsa lain, termasuk oleh AS. Kita harus bangga dan terus menjaga nilai luhur bangsa yang menjunjung tinggi toleransi dan pluralisme," jelas Menlu Retno.

Terkait perkembangan di kawasan, kedua pemimpin membahas situasi di Semenanjung Korea yang sedang memanas. Amerika Serikat harus terus memberikan sumbangan yang konstruktif bagi upaya untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan sangat penting menyusul situasi terkini yang berkembang di Semenanjung Korea.

"Tidak ada negara yang diuntungkan jika konflik terjadi di kawasan kita. Tidak ada pilihan lain bagi semua negara kecuali harus menahan diri dan tidak melakukan tindakan provokasi sekecil apa pun," tutup Menlu.

Kunjungan kehormatan Menlu Retno kepada Wapres Pence dilakukan guna menindaklanjuti hasil kunjungan Wakil Presiden Pence ke Jakarta 20-21 April yang lalu. Dalam kunjungan tersebut, salah satu hal penting yang menjadi komitmen tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Pence adalah penjajakan mekanisme bilateral dalam bidang perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan bagi Indonesia dan Amerika Serikat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini