Sukses

Donald Trump Akan Bicara dengan Vladimir Putin, Bahas Apa?

Presiden Donald Trump akan melakukan sambungan telepon dengan Presiden Rusia, diduga membahas Suriah.

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan akan berbicara dengan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin melalui sambungan telepon pada Selasa, 2 Mei 2017.

Agenda itu merupakan pembicaraan pertama bagi keduanya, sejak AS melakukan operasi serangan misil ke Suriah pada April 2017.

Suriah merupakan negara yang tengah dilanda konflik sipil antara pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dengan kelompok oposisi. Negara itu menjadi medan "proxy war" antara AS dengan Rusia.

Rusia secara terbuka mendukung Presiden Assad. Sementara itu, Amerika Serikat --yang turut melakukan operasi militer di Suriah untuk memberantas ISIS-- dituding Moskow membantu pihak oposisi.

Hubungan keduanya sempat menegang pada awal April 2017 yang disebabkan oleh serangan senjata kimia di Idlib, Suriah.

Washington menuding Suriah--dan Rusia dalam sejumlah kapasitas--sebagai dalang serangan yang menewaskan sekitar 100 orang itu.

Sementara itu, Kremlin menuduh AS melakukan fabrikasi serangan di Idlib --dengan mengambinghitamkan Presiden Assad-- agar mempunyai alasan untuk melakukan serangan ke Suriah.

Rusia dan AS juga sempat berada di ambang konflik terbuka ketika Presiden Trump memerintahkan lusinan misil Tomahawk ditargetkan ke sebuah pangkalan udara Suriah. Kremlin mengutuk serangan tersebut dan menyebut tindakan Presiden Trump merupakan agresi terhadap sebuah negara berdaulat.

Sejak itu, Presiden AS dan Rusia belum melakukan telewicara untuk membahas persoalan tersebut.

Kini, keduanya diagendakan untuk melakukan pembicaraan melalui telepon, seperti yang dikabarkan oleh atase Gedung Putih seperti yang diwartakan CNN, Selasa (5/2/2017).

Jurnalis CNN juga memprediksi bahwa keduanya mungkin akan membicarakan persoalan peretasan siber saat Pilpres AS 2016. Isu itu menjadi pembicaraan dunia yang menuding bahwa Rusia melakukan intervensi pada pesta demokrasi Negeri Paman Sam tahun lalu.

Jika benar dilaksanakan, pembicaraan tersebut merupakan kali ketiga para pemimpin itu bertukar pendapat sejak Donald Trump duduk di kursi kepresidenan pada Januari 2017 lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini