Sukses

3 Komoditas Laut Indonesia yang Laku Keras di China

Menurut Andy, terdapat tiga komunitas laut Indonesia yang banyak diminati masyarakat China. Apa saja?

Liputan6.com, Fuzhou - Berhadapan dengan Selat Taiwan, Provinsi Fujian di bagian tenggara China merupakan titik awal Jalur Sutra Maritim Kuno. Wilayah dengan luas 124.000 kilometer persegi ini memainkan peran utama dalam proses keterbukaan Tiongkok ke dunia luar.

Fujian memiliki garis pantai sepanjang 3.752 km, membentang dari utara ke selatan. Kondisi alam tersebut menciptakan lahirnya lebih dari 120 pelabuhan dengan berbagai ukuran.

Seiring dengan gagasan 21st Century Maritime Silk Road yang dicetuskan oleh Presiden Xi Jinping, peran Fujian semakin signifikan. Sejarah perdagangan, pertukaran budaya dengan dunia luar, serta lokasi geografinya membuat kawasan ini dapat memaksimalkan koneksi ekstensif dengan keturunan asli Fujian yang merantau serta memperkaya sumber daya maritim.

Dalam upaya mewujudkan 21st Century Maritime Silk Road, Fujian akan mengimplementasikan strategi "bring in" dan "go global." Atau dengan kata lain, kerja sama ekonomi berkelanjutan sama pentingnya dengan pertukaran budaya, khususnya dengan negara-negara anggota ASEAN.

Kerja sama Fujian dengan ASEAN dapat disaksikan di Distrik Mawei. Di sana terdapat salah satu perusahaan pengolahan dan distributor hasil laut, Mandy Group.

Perusahaan tersebut tidak hanya beroperasi di Fuzhou, namun juga di Sanming dan Weifang. Mandy Group telah menjadi sebuah platform dengan jaringan distribusi nasional, penyedia logistik, dan layanan terintegrasi untuk pertukaran produk-produk akuatik.

Mandy Group masuk dalam daftar 50 perusahaan cold storage terbesar di Tiongkok. Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 2010 ini memiliki kapasitas penampungan di lemari pendingin atau cold storage hingga 150.000 ton.

"Hasil laut 50 persen berasal dari nelayan lokal, 40 persen datang dari ASEAN, dan 10 persen lainnya dari berbagai kawasan," terang Andy Lin, Managing Director Ming Cheng Group ketika Liputan6.com berkunjung ke cold storage mereka pada Selasa 25 April 2017.

Lebih lanjut dijelaskan Andy, Indonesia menyumbang 20 persen total pasokan dari ASEAN. Dan volume perdagangan masih berpeluang meningkat seiring dengan tingginya permintaan setiap tahun -- setidaknya meningkat 10 persen setiap tahun.

Ketika disinggung, komoditas laut asal Indonesia yang paling banyak diburu di pasar lokal, Andy menjawab, "Cumi-cumi, ribbon fish -- ikan dengan bentuk pipih panjang -- dan butterfish."

Mandy Group hanya mendistribusi produk mentah ke dalam negeri, sementara untuk produk setengah jadi atau jadi diekspor ke negara lain, salah satunya Jepang.

Terdapat tiga lemari pendingin yang dimiliki perusahaan itu di Fuzhou. Ketiganya dilengkapi berbagai fasilitas, salah satunya seperti workshop pembuatan es.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini