Sukses

Perlancar Perdagangan, Jokowi Buka Rute Pelayaran Davao-Bitung

Peresmian rute baru tersebut rencananya dilaksanakan pada 30 April 2017, di Pelabuhan Davao.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi memfokuskan lawatannya ke Filipina pada 28-30 April 2017 untuk memperkuat konektivitas laut kedua negara. Salah satu implementasinya adalah peresmian rute baru.

Peresmian rute baru tersebut rencananya dilaksanakan pada 30 April 2017, di Pelabuhan Davao yang terletak di Selatan Filipina.

"Presiden juga akan meluncurkan sea conectivity antara Davao, General Santos (City) dan Bitung dengan suatu shuttle ships yang disebut roll on roll off (RORO) yang berukuran 500 TEUs," ungkap Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika Ben Carnadi dalam press briefing mingguan Kemlu, Selasa (25/4/2017).

Ukuran kapal yang bisa masuk rute tersebut sangat besar, bahkan bisa menampung maksimal 500 kontainer.

"Diharapkan akan dapat memperat perdagangan Indonesia dan Filipina dan kurangi waktu tempuh ekspor dan impor dua negara," tambah Ben.

"Tadinya (ekspor impor) masuk dari Manila, lalu masuk ke pelabuhan besar di Indonesia Makasar, Jakarta, Surabaya. (Jadi dengan dibukannya rute) dari lima hari jadi dua setengah hari setelah (rute) Bitung-Davao (dibuka)," sebut Ben.

Menambahkan pernyataan Ben, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir menegaskan bahwa jalur rute Davao-Bitung sepenuhnya aman.

"Yang perlu diingat RORO bukan kapal kecil, kapal yang bisa memuat sekitar 500 kontainer. Kalau kejahatan biasanya dilakukan oleh kapal kecil yang bisa di-attack speed boat," jelas dia.

Selain itu, pria yang kerap disapa Tata, mengatakan, kapal RORO di rute Davao-Bitung diinstruksikan menghindari perairan rawan. Seperti di Sulu dan Tawi-Tawi.

"RORO tidak akan ambil jalur Timur di Sulu dan Tawi-Tawi," jelas Tata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.