Sukses

Angka Dukungan Trump Terburuk di Antara Presiden AS Sejak 1945

6 dari 10 orang yang ditanya dalam survei mengatakan mereka ragu terhadap kejujuran Trump dan dianggap tak dipercaya sebagai presiden.

Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump kini nyaris 100 hari duduk di Gedung Putih. Namun, Partai Republik kini menderita angka dukungan atau approval rating terburuk sepanjang sejarah di antara banyak presiden AS semenjak 1945.

Dibanding dengan pendahulu Trump baik berasal dari Partai Demokrat maupun Republik semenjak Perang Dunia II, tak ada satupun presiden AS yang mendapat angka terburuk dan serendah dalam term pertama mereka seperti Trump. Miliarder nyentrik itu hanya mendapat approval rating senilai 42 persen.

Ketika Barack Obama mendekati 100 harinya, ia mendapat 69 persen angka dukungan. Nyaris sama dengan rata-rata aproval rating dengan presiden lainnya di waktu yang sama. Demikian seperti dikutip The Independent, Senin (24/3/2017).

Tapi Trump tidak. Ditambah lagi ia mendapat tantangan yang penting dalam angka itu. Disebut dalam survei, 6 dari 10 orang yang ditanya dalam jajak pendapat mengatakan mereka ragu terhadap kejujuran Trump dan dianggap tak dipercaya sebagai presiden. Mereka melihat Trump tidak membantu rakyat AS menyelesaikan masalah. Selain itu, lebih dari warga AS (56 persen) percaya Trump tak berprestasi sedikitpun selama 100 hari.

100 hari normalnya dilihat sebagai masa bulan madu Presiden. Meskipun angka dukungan dalam term itu pentung, itu tak berarti akan memprediksi ratingnya selama kelak ia jadi presiden AS atau nanti jika ia terpilih kedua kalinya.

Survei itu dilakukan oleh ABCNews/Washington Post, yang dilakukan antara 17 hingga 20 April secara acak. Sample diambil secara nasional dengan partisipasi 1.004 orang dewasa.

Meski mendapat rendahnya angka dukungan, dalam survei itu juga didapat 96 persen dari peserta jejak pendapat yang memilihnya pada November akan memilihnya lagi jika ada pemilu AS.

Yang menjadi faktor rendahnya approval rating adalah gagalnya menggantikan Obamacare, skema asuransi murah warisan Obama yang selama masa kampanyenya ia berjanji akan menggantinya.

Ia juga enggan memeriksa bekas lawannya Hillary Clinton atas kasus email.

Yang paling menentukan, Trump menolak laporan pajaknya. Padahal setengah pendukungnya meminta ia melakukan itu. Menurut survei yang berbeda.

Hanya 34 persen yang setuju dengan pengangkatan anak dan mantu kesayangan Trump menjadi penasihat senior.

Survei yang memiliki margin error 3,5 poin datang setelah polling Gallup keluar yang menyatakan approval Trump turun drastis hingga 34 persen di akhir Maret lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini