Sukses

Kisah Istri Petinggi Nazi yang Suka Mengoleksi Kulit Manusia

Selain menyiksa tahanan, Ilse Koch mengoleksi penutup lampu, sarung tangan, dan sampul buku dengan 'sentuhan' kulit para tahanan kamp Nazi.

Liputan6.com, Weimar - Jika mendengar kata Nazi, sebagian besar dari kita mungkin langsung teringat akan sosok Adolf Hitler. Ia merupakan sosok di balik Holocaust, yakni pembantaian massal kaum Yahudi.

Namun ada sesosok perempuan yang tak kalah kejam dengan Hitler, ia adalah Ilse Koch, si 'Penyihir Buchenwald'. Koch bergabung dengan Nazi pada 1932 dan empat tahun kemudian menikahi komandan kamp konsentrasi Nazi Buchenwald, Karl-Otto Koch.

Mereka tinggal di sebuah rumah mewah di Buchenwald dan terlihat seperti pasangan normal lainnya dan memiliki tiga anak. Tapi, pernikahan dan kesehariannya jauh dari normal.

Dikutip dari The Vintage News, Jumat (21/4/2017), Ilse merupakan seorang nymphomania -- perempuan dengan gairah seks tinggi, yang terkenal menyiksa para tahanan di kamp konsentrasi.

Kebiasaan kejam dan sadisnya terungkap ketika ia senang memukul para tahanan dan memaksa mereka melakukan aktivitas seksual untuk memenuhi kesenangannya.

Selain menyiksa tahanan Nazi, ia memilih mereka yang memiliki tato istimewa dan mengulitinya. Hobinya adalah mengoleksi penutup lampu, sarung tangan, dan sampul buku dengan 'sentuhan' kulit para tahanan.

Beberapa orang bahkan mengatakan bahwa ia membuat tas tangan yang dibuat dari kulit manusia bertato. Ilse juga dikabarkan bangga dengan pajangan yang berasal dari organ para tahanan.

Koleksi organ dalam para tahanan kamp konsentrasi Nazi di Buchenwald (Wikipedia/Creative Commons)

Selama berada di kamp konsentrasi, ia memiliki banyak julukan, seperti 'Penyihir Buchenwald', 'Pembunuh Kamp Konsentrasi', dan 'Penyihir Merah Buchenwald'.

Pada 1943 ia ditahan bersama dengan suaminya. Otto didakwa korupsi dan mencuri barang berharaga dan uang dari kaum Yahudi yang menjadi korban. Otto dieksekusi oleh Pasukan Elit Jerman (SS) pada 5 April 1945.

Ilse dipenjara hingga 1944 dan dibebaskan karena kurangnya bukti. Namun, pada akhir perang, ia dan 30 pekerja lainnya ditangkap pada 30 Juni 1945 oleh pihak berwenang Amerika Serikat.

Ilse didakwa karena berpartisipasi dalam rencana kriminal untuk membantu, bersekongkol, dan berpartisipasi dalam pembunuhan di Buchenwald.

Perempuan kelahiran 22 September 1906 itu mengaku hamil agar dapat keluar dari tahanan. Namun pengadilan mengatahui bahwa suaminya telah meninggal, sehingga mereka menduga bahwa Ilse berselingkuh sebelum dan sesudah kematian suaminya.

Ilse akhirnya dipenjara karena melanggar hukum pada 19 Agustus 1947. Ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri pada 1967 karena berdelusi bahwa tahanan kamp Nazi yang masih hidup akan menghampiri dan menyiksa dirinya di dalam sel tahanan.

Jasadnya dikubur di sebuah kuburan tak bertanda di pemakaman penjara perempuan Aichach, Jerman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.